Home / Pendidikan | ||||||
Warga Keluhkan Belajar Daring Tidak Efisien, Wagubri Minta Bersabar Sabtu, 25/07/2020 | 18:18 | ||||||
Wagubri Edy Natar Nasution. PEKANBARU - Proses belajar sekolah dengan menerapkan sistem Daring di saat Pandemi Covid-19 ini, dinilai sangat memberatkan bagi orang tua siswa. Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur Riau H Edy Natar mengatakan jika kondisi ini memang harus dilakukan demi terlaksananya proses belajar siswa mulai jenjang SD hingga SMA. Karena proses belajar tatap muka di sekolah, belum bisa diterapkan akibat pandemi Covid-19. "Sementara ya kita lakukan dululah ya. Masyarakat diminta untuk bersabar, hingga kondisinya memang benar-benar sudah aman,"sebut Wagubri, Jumat (25/7/2020) di Pekanbaru. Wagubri mengakui, jika proses belajar dengan sistim daring ini memang kurang efisien. Belum lagi, orang tua harus mengeluarkan biaya untuk membeli kuota internet bagi siswa di rumah. "Jangankan sekolah, kita melakukan webinar (web seminar-red) saja kadang kala sering terganggu sinyalnya. Jadi itu memang kita maklumi,"ungkapnya. Mengutip mediacenterriau, saat disinggung apakah Pemprov Riau akan mengeluarkan kebijakan belajar tatap muka di sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, Wagubri mengatakan, hal itu kemungkinan belum bisa dilakukan. Namun pihaknya akan mengevaluasi sistim belajar Daring itu. "Sampai saat inikan belum, tetapi itu akan dievaluasilah. Yang jelas kemarin, Pak Gubernur belum ada mengeluarkan kebijakan untuk itu,"ulasnya. Sementara Sri (43), seorang ibu rumah tangga di Pekanbaru mengaku sejak pandemi Covid-19, seluruh proses belajar sekolah dilakukan di rumah dengan sistim daring. Para guru memberikan pelajaran melalui handphone (HP). "Belajar lewat HP ini tidak maksimal. Anak kita sulit memahami apa yang disampaikan gurunya. Belum lagi kita harus mengeluarkan biaya untuk membeli kuota internet yang banyak untuk belajarnya,"ungkap Sri, seorang ibu rumah tangga. Dia berharap, pemerintah daerah secepatnya untuk membolehkan siswa belajar tatap muka di sekolah karena dinilai lebih efektif dan efisien. Tentunya dengan membatasi jumlah siswa yang belajar di kelas dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. (*) |
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |