Home / Ekonomi | ||||||
Rotte Foundation Bantu Permodalan UMKM Terdampak Corona di Pantai Raja Sabtu, 11/07/2020 | 11:33 | ||||||
Rotte Foundation menyalurkan bantuan modal usaha kepada pelaku UMKM, yakni salah seorang warga daerah Simpang Raya, Pantai Raja, guna pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. PEKANBARU-Rotte Foundation menyalurkan bantuan modal usaha kepada pelaku UMKM, yakni salah seorang warga daerah Simpang Raya, Pantai Raja, guna pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Pimpinan Rotte Foundation H. Budi Suhari, SPt mengatakan, Program Bantuan Ekonomi Rotte Foundation melakukan pemberdayaan ekonomi sejak 2018 lalu. "Rotte Foundation terus berupaya menyalurkan dana bantuan modal usahan mikro program ekonomi dan pembinaan kepada UMKM di beberapa titik di Kota Pekanbaru," ujar Budi. Lebih jauh, Budi menjelaskan dana bantuan program ini merupakan dana yang berasal dari penyisihan sebagian laba bersih dari usaha Rotte Bakery. "Rotte Foundation telah menggulirkan dana program bantuan modal usaha kepada berbagai pelaku Usaha Kecil," ungkap Budi. Hal sama disampaikan Manager Program Kemanusiaan Rotte Foundation Chandra Wijaya. "Rotte Foundation" mempunyai program pemberdayaan ekonomi, yang salah satu programnya pemberian bantuan modal untuk UMKM yang usahanya berhenti, apalagi di tengah pandemi Covid-19," tutur Chandra. Ia mengatakan program tersebut diutamakan bagi UMKM yang usahanya menjadi sumber keuangan utama keluarga. "Bantuan modal usaha ini akan kami dampingi secara berkelanjutan agar penerima manfaat juga bisa melanjutkan usahanya dengan baik, mandiri dan terus berkembang," ucapnya. Sementara itu, salah satu penerima manfaat keluarga Zardi dan Yuli Nanci Erawati yang tengah mengembangkan usaha produksi makanan berupa opak, mangling dan tape ubi. Dimana, guna mengayuh usaha makan berbahan baku singkong, mereka membutuhkan suntikan modal guna mengembangkan usahanya. "Kami membuka usaha produksi opak karena kesulitan ekonomi. Kebetulan di desa kami (Hangtuah, Pantai Raja, red) ada kebun singkong dan tak memerlukan modal besar di awal. Sejak berproduksi sejak 2016, permintaan pada ketiga jenis makanan ini sebenarnya cukup tinggi. Namun kendalanya keterbatasan tenaga dan modal untuk pengembangan usaha. Seperti perizinan dan pengemasan (packaging). Untuk pemasaran juga masih sangat terbatas. Kadang dititipkan di warung, pedagang keliling, kadang ada yang membawa ke Kota Pekanbaru. Kami berharap, produksi opak, mangling serta tapai ubi ini bisa menembus supermarket atau penjualan online," tutur Yuli memahat harap. Kini, produksi usahanya selain mengalami keterbatasan ruang gerak, juga masih minimnya stok barang yang ada di tengah permintaan yang boleh dikata menggiurkan. Ia mengkalkulasi, dengan 10 kilogram ubi singkong mentah, dapat memproduksi 3 sampai 4 kilogram opak. Sementara untuk mangling, dari 4 kilogram ubi singkong dapat menghasilkan 1,5 kilo mangling. Itu pun dengan catatan cuaca setia berkawan. Pasalnya, pemprosesan semua bahan membutuhkan pencahayaan matahari saat penjemuran nyaris tak cukup sehari. Angin segarnya adalah, konon warga setempat yang cukup konsumtif. Adalah ladang-ladang sawit yang membentang sejauh mata memandang adalah 'ladang minyak' bagi warga. Makanya, Yuli dibantu suami, dan kedua orang tuanya bertungkuslumus menggeluti usaha tersebut. Adapun pandemi covid yang tengah mampir ke tanah air, sempat membuat usahanya ketar-ketir. Beberapa adonan bahan dalam pembuatan opak harganya melambung tinggi. Seperti bawang putih, seledri, daun bawang dan garam serta ebi. Bagaimana dengan harga? Yuli menuturkan, 2 ons mangling harganya ditawarkan dalam kisaran 4 ribu rupiah. Sementara, harga 1 kilo opak dibanderol 35 ribu rupiah di sentra produksi, sedangkan di Kota Pekanbaru dipatok dengan harga 50 ribu rupiah. "Kami sangat senang bisa dapat bantuan modal ini. Kami akan mencoba meningkatkan produksi kembali," cetus alumni UIN Syarif Kasim itu. Tekad Yuli diaminkan sang suami tercinta Zardi. Alumnis Gontor itu memasang asa, semoga Rotte Foundation lebih peduli pada sesama, lebih bermanfaat buat umat dan jangkauan pemberdayaan lebih luas pula. (rilis) |
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |