Home / Otonomi | |||||||||
Gubri Dinilai Tak Perhatikan Rekam Jejak Sebelum Melantik Pejabat Jumat, 10/07/2020 | 06:19 | |||||||||
Gubernur Riau Syamsuar. PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar dinilai tidak melakukan cek rekam jejak yang cermat pada saat proses seleksi pejabat untuk mengisi jabatan-jabatan di lingkungan Pemprov Riau. Hal itu terbukti, ada beberapa pejabat Provinsi Riau yang telah dipanggil Aparat Penegak Hukum (APH) dalam hal ini Kejaksaan Tinggi Provinsi Riau. Seperti Sekda Provinsi Riau, Yan Prana Jaya, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Catatan Sipil (DPMDCapil), Yurnalis, baru-baru ini. Demikian pesan yang disampaikan dalam rilis Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Riau kepada redaksi pada Rabu 8 Juli 2020. Menurut Devisi Advokasi Fitra Riau, Taufik, penelusuran rekam jejak para calon pejabat sangat penting untuk menjadi pertimbangan dalam menempatkan jabatan. "Bukan hanya rekam jejak baik buruknya dalam kinerja, tapi juga menyangkut keterkaitan atau keterlibatan dalam perkara korupsi," jelas Taufik, dikutip dari pikiran-rakyat.com. Selain itu, FITRA Riau juga mempertanyakan kinerja tim panitia seleksi pejabat yang bertugas melakukan penyeleksian pejabat. "Kami menilai tim seleksi tidak melakukan penggalian rekam jejak terhadap calon-calon pejabat saat melakukan seleksi. Sehingga orang-orang yang diusulkan untuk disetujui Gubenur Riau tidak jelas rekam jejaknyaā€¯, tegas Taufik. Dilanjutkannya, Gubenur Riau seharusnya menggali informasi rekam jejak keterlibatan korupsi kepada APH, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan, Kepolisian. "Dan kepada APH juga, kita berharap mereka juga proaktif memberikan informasi dan pertimbangan kepada Gubernur Riau pada tahap proses seleksi pejabat di daerah," tegas Taufik.(*) |
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |