Home / Bengkalis | |||||||||
Soal Petugas PPDP Reaktif Rapid Test, KPU Bengkalis Tunggu Hasil Swab Kamis, 09/07/2020 | 20:15 | |||||||||
Ketua KPU Kabupaten Bengkalis, Fadhillah Al Mausuly BENGKALIS - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bengkalis menunggu hasil swab terhadap beberapa Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang reaktif saat rapid test di halaman Kantor KPU, Kamis (9/7/2020). KPU sendiri memastikan hasil rapid test tersebut tidak akan mengganggu jalannya tahapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada). “Iya memang ada yang diswab tadi, tapi jumlahnya tidak banyak. Hanya beberapa orang. Kita pastikan hal ini tidak mengganggu jalannya tahapan pelaksanaan Pilkada,” ujar Ketua KPU Kabupaten Bengkalis, Fadhillah Al Mausuly kepada wartawan, Kamis malam. Dikatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan KPU provinsi apa langkah yang akan dilakukan bisa ternyata hasil swab petugas tersebut positif. “Yang pasti karena waktunya sudah mepet, tentu akan dicari pengganti. Mekanismenya ini nanti akan kita konsultasikan ke KPU Provinsi,” katanya. Namun demikian, pria yang akrab siapa Fadil ini mengatakan, pihaknya tidak ingin berandai-andai. Apalagi hasil rapid test reaktif ini hanyalah screening awal. Orang yang kena flu pun bis reaktif. “Jadi kita tunggu saja hasil swab, mudah-mudahan hasilnya sudah keluar menjelang tanggal 15 Juli nanti,” ujarnya. Seperti diberitakan, sebanyak 1.285 orang Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) melakukan rapid test untuk pemuktahiran data dan pencocokan melalui door to door atau dari rumah ke rumah. Dari jumlah tersebut, beberapa diantaranya dilanjutkan dengan pengambilan sampel untuk uji swab karena hasil rapid testnya reaktif. Tindakan rapid test terhadap 1.285 petugas PPDP Ini dilakukan di halaman Kantor KPU Jalan Pertanian Bengkalis, Kamis (9/7/2020). Selain Ketua KPU Fadhillah Al Mausuly dan anggota KPU lainnya, rapid test itu juga disaksikan langsung oleh Plh Bupati Bengkalis, H Bustami HY, Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan, Dandim 0303 Bengkalis Letkol Inf Lizardo Gumay, Kajari Bengkalis Nanik Kushartanti, Kadis Kesehatan Bengkalis, dan dr Ersan Saputra. Diketahuinya ada pengambilan sampel untuk uji swab karena proses pengambilan sampelnya berbeda dengan sistem rapid test. Kalau rapid test sampel yang diambil adalah darah sementara untuk uji swab sampel yang diambil berasal dari lendir dari rongga hidung. Belum diperoleh informasi pasti berapa jumlah petugas yang reaktif saat rapid test ini. Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis, Ersan Saputra, membenarkan saat dikonfirmasi adanya pengambilan sampel untuk uji swab tersebut. “Intinya adalah rapid test, cuma kebetulan ada yang reaktif maka dilanjutkan dengan swab,” ujarnya saat dihubungi melalui ponsel. Penulis : Zulkarnae Editor : Fauzia |
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |