Home / Otonomi | ||||||
Pasien Positif Klaster BRI Bisa ke Batam, Dishub Riau Sebut Tak Pernah Izinkan Pelabuhan Buka Jumat, 03/07/2020 | 14:34 | ||||||
Ilustrasi PEKANBARU - Munculnya cluster Bank BRI (BUMN) beberapa waktu yang lalu memang menggemparkan masyarakat Riau, khususnya Pekanbaru. Terlebih kasus BRI ini menjadi petanda munculnya gelombang kedua penyebaran Covid-19 di Riau. Awal mula munculnya cluster BRI ini, dijelaskan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Riau, yakni si korban merupakan seorang karyawan bank tersebut, yang mengajukan cuti dan akan berangkat ke Batam. Karena syarat utama bepergian keluar daerah diharuskan mempunyai surat keterangan bebas Covid-19, si korban melakukan rapid test, dan alhasil yang bersangkutan reaktif. Lalu petugas kesehatan akan mengisolasi korban, namun si korban menolak dan meminta untuk melakukan isolasi mandiri, dan itupun diperbolehkan. Namun, dalam keadaan reaktif si korban tetap berangkat ke Batam secara diam-diam. Diketahui korban berangkat diam - diam menggunakan jalur laut. Ternyata setibanya di Batam korban dilakukan swab dan hasilnya positif. Saat dikonfirmasi kepada Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Raja Saspi, Jumat (3/7/2020), ia membantah kalau mereka kecolongan atas kasus itu. Dia mengatakan bahwa untuk jalur laut, ada banyak pihak yang dilibatkan seperti KKP dan Sahbandar. Selain itu, Raja Saspi mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya tidak pernah memberikan izin kepada pelabuhan di setiap kabupaten di Riau untuk membuka pelayaran termasuk operasional kapal penumpang. Berkaitan dengan kasus cluster BUMN itu, menurutnya, walau pelayaran untuk kapal penumpang tidak dibuka, namun kapal pengangkut logistik tetap diperbolehkan beroperasi. Maka dari itu, untuk kasus ini, Saspi menduga si korban melakukan keberangkatan ke Batam dengan jalur laut yang tidak resmi. Ia juga akan menyelidiki lagi kasus ini. "Yang jelas kami bisa pastikan untuk kapal penumpang tidak ada yang beroperasi. Kemungkinan itu jalur ilegal," ujarnya. Saspi juga menjelaskan setelah berkoordinasi dengan KKP, untuk pelabuhan berkemungkinan tanggal 7 - 8 Juli mendatang akan d buka kembali. "Walaupun begitu, kita akan memperketat penjagaannya," tuturnya. Penulis : Rivo Wijaya Editor : Fauzia |
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |