Home / Ekonomi | ||||||
Kelola Blok Rokan, Pertamina Targetkan Sumbang 60 Persen Produksi Minyak RI Kamis, 02/07/2020 | 11:22 | ||||||
Ilustrasi JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menargetkan kontribusi produksi minyak perseroan meningkat hingga 60 persen dari total produksi minyak nasional pada 2021. Hal tersebut didukung oleh pengalihan pengelolaan Blok Rokan kepada perusahaan minyak pelat merah ini mulai 9 Agustus 2021. "Produksi kontribusi hulu Pertamina itu 41 persen dari total produksi nasional 2019. Tahun ini ditargetkan 49 persen, tahun depan kami berharap dengan masuknya Rokan di Agustus, kontribusi mencapai 60 persen," ucap Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat menghadiri rapat dengan komisi VII DPR di Gedung DPR, Rabu (1/7/2020) dikutip dari cnnindonesia. Blok Rokan sendiri merupakan blok minyak terbesar di Indonesia dengan luas 6.220 kilometer. Blok ini memiliki 96 lapangan dengan tiga lapangan memiliki potensi minyak yang baik, yaitu Duri, Minas dan Bekasap. Saat ini, laju produksi Blok Rokan melandai mengingat blok tersebut telah beroperasi selama lebih dari 50 tahun. Terlebih sejak 2019 tidak ada pengeboran sumur baru, sehingga diperkirakan saat ini laju penurunan produksi di Blok Rokan sekitar 25 persen. Untuk mengoptimalkan produksi Blok Rokan, Pertamina sendiri telah merencanakan pengeboran 44 sumur baru di tahun 2021 melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Selain itu, peningkatan produksi Blok Rokan akan dilakukan Pertamina melalui optimasi pengembangan lapangan-lapangan produksi baik melalui kegiatan Primary, Secondary/Waterflood maupun Tertiary Recovery. Di sisi lain, lanjut Nicke, Pertamina optimistis dapat meningkatkan produksi hulu di tahun depan karena sebagian besar investasi yang telah diprioritaskan untuk sektor hulu beberapa tahun terakhir. Meski belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan tahun ini dipangkas sebesar 23 persen, sebagian besarnya akan diarahkan kepada sektor hulu. "Mulai tahun lalu alokasi anggaran Pertamina investasi itu 60 persen di hulu, jadi walaupun sekarang kami harus cut sampai 23 persen anggaran investasi tapi Hulu kami prioritaskan," imbuhnya. Tahun ini, Pertamina menargetkan mengebor 411 sumur atau naik 17 persen dibanding 2019 yang tercatat 351 sumur. Sementara untuk sumur existing akan tetap dioperasikan tetapi tentu dengan beberapa efisiensi. Adapun alokasi investasi untuk hulu di tahun ini dianggarkan sebesar US$7,8 miliar, naik dibanding tahun lalu yang sebesar US$4,2 miliar. "Ini penting sekali karena kita juga alokasikan anggaran untuk pencairan cadangan baru dengan seismik supaya bisa meningkatkan kapasitas kilang Jadi concern mengenai kemandirian benar sekali karena kemandirian butuh resource dari dalam negeri," pungkas Nicke. (*) |
||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |