Home / Meranti | ||||||
Tidak Ada Penumpang Sejak Covid-19, Ratusan Tukang Becak Selatpanjang Ngadu ke Bupati Rabu, 01/07/2020 | 22:46 | ||||||
Ratusan tukang becak di Selatpanjang, Kepulauan Meranti yang tergabung kedalam Perkumpulan Becak Motor Meranti (PBMM) melakukan audiensi ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti. SELATPANJANG - Ratusan tukang becak di Selatpanjang, Kepulauan Meranti yang tergabung kedalam Perkumpulan Becak Motor Meranti (PBMM) melakukan audiensi ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti dengan mendatangi kantor Bupati, Rabu (1/7/2020) siang. Mereka mengeluhkan tidak adanya penumpang yang naik sejak wabah pandemi Covid-19. Tidak bisa dipungkiri bahwa dampak pandemi Covid-19 terhadap pekerja di sektor informal sangatlah besar. Para pekerja yang hidup dari menjual jasanya ini, termasuk tukang becak, harus bertahan sekuat mungkin dari kondisi yang ada. Pembina PBMM, Zulkifli mengatakan pada masa pandemi wabah Covid-19, penumpang yang masih menggunakan jasa becak bak pelita dalam kegelapan. Dia juga menuturkan bahwa penghasilan para tukang becak di Kota Selatpanjang itu menurun drastis semenjak ada pandemi Covid-19 "Dampak dari adanya Covid-19 ini banyak dari kami yang tidak dapat narik becak. Bahkan ada yang sampai mau menjual becaknya karena sepinya penumpang. Akibat Covid-19 ini semua job mati, seperti antar anak sekolah, bawa penumpang ke Pelabuhan, ke pasar semuanya sepi. Macam gini kami tak dapat makan. Untuk itu kami berharap dapat solusi program dari pemda, dimana kami ini merupakan tulang punggung keluarga dan istri tidak banyak yang bekerja," kata Zulkifli alias Jon. Menanggapi hal tersebut, Bupati Kepulauan Meranti diwakili asisten II, Drs Asrorrudin yang didampingi Kepala Dinas Sosial, Agusyanto Bakar dan Kepala Bidang Dinas Perhubungan, Azwan mengatakan akibat pandemi Covid-19 ini tidak hanya tukang becak, namun semua sektor lumpuh. "Akibat adanya pandemi Covid-19 ini semua sektor lumpuh, tidak hanya tukang becak, semuanya menyeluruh. Namjn kami sangat berterimakasih kepada para tukang becak yang berkeinginan menyampaikan isi hati. Terkait hal ini akan kami bicarakan dengan Bupati sebagai pemangku kebijakan," kata Asrorrudin. Selain itu, Asrorrudin juga menyampaikan akan berencana melakukan pengaturan pembagian mangkal di Pelabuhan yang selama ini didominasi oleh anggota Becak Ojek Terminal (BOT). "Terkait hal ini pula kita juga akan berkoordinasi dan duduk bersama dengan perkumpulan becak lainnya untuk membagikan atau mengatur jadwal mangkal di pelabuhan, semoga saja masih bisa jika rezekinya ada disana," ujarnya. Sementara itu untuk bantuan yang disalurkan, Asrorrudin mengatakan jika hal itu dilakukan selektif agar bantuan yang diberikan tidak terjadi tumpang tindih. "Jika mengharapkan bantuan, ini harus jelas dan selektif. Karena penerima bantuan ini banyak macamnya dan tidak boleh ganda, seperti jika ada masyarakat mendapatkan program PKH maka dia tidak bisa mendapatkan Bansos," pungkasnya. Penulis: Ali Imroen Editor: Yusni Fatimah |
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |