Home / Internasional | |||||||||
Usai Lockdown, Selendia Baru Jalani New Normal Jumat, 22/05/2020 | 08:19 | |||||||||
Suasana di pertokoan Selandia Baru setelah berakhirnya masa pnguncian wilayah (lockdown). Foto: CNNIndonesia JAKARTA - Penduduk Selandia Baru mulai diminta menerapkan protokol baru (new normal) untuk kembali menjalani aktivitas, setelah pemerintah setempat mengakhiri penguncian wilayah (lockdown) yang dilakukan selama tujuh pekan untuk menahan penyebaran virus corona (Covid-19). Seperti dilansir dari cnnindonesia, Jumat (22/5/2020), salah satu yang mencolok adalah aturan baru di moda transportasi umum di Negeri Kiwi. Pengelola kereta pelaju (commuter) menempelkan gambar tempel khusus di setiap kursi yang menunjukkan di mana penumpang boleh duduk. Pengelola kereta commuter hanya membolehkan satu penumpang duduk di bangku yang memiliki gambar tempel warna hijau. Sedangkan kursi yang terdapat gambar tempel berwarna merah dilarang diduduki. Kebijakan itu bertujuan untuk menjaga jarak antara sesama penumpang. Jumlah penumpang yang berdiri pun dibatasi dan posisinya diatur sedemikian rupa supaya terdapat jarak antara satu dengan lainnya. Bau cairan disinfektan terasa sangat menyengat di seluruh stasiun kereta commuter. Selain itu, sejumlah pusat perbelanjaan seperti mal Queensgate menambah kehadiran petugas keamanan untuk memastikan tidak ada kerumunan masyarakat di dalam dan luar ruangan ketika berbelanja. Seluruh toko juga memajang papan pengumuman untuk membatasi jumlah pengunjung yang boleh berada di dalam ruangan. Mereka hanya membolehkan satu pengunjung masuk jika ada seorang pembeli sudah keluar dari toko. Setiap tempat usaha di Selandia Baru saat ini juga harus mencatat data para pelanggan secara rinci, untuk mempermudah petugas melacak keberadaan mereka jika sewaktu-waktu terjadi wabah. Pemerintah setempat juga mewajibkan penduduk menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan membawa cairan pembersih tangan ketika bepergian. "Itu tidak susah. Itu lebih kepada supaya saya tidak lupa apa yang harus saya lakukan setelah melayani pelanggan," kata seorang juru pangkas rambut di Wellington, Dali Toma. Sejumlah restoran juga diwajibkan membatasi jumlah pengunjung. Mereka harus memberikan jarak di setiap meja pelanggan untuk menghindari penularan. Selain itu, jam operasional restoran dan jumlah karyawan yang bekerja dibatasi. Selandia Baru saat ini berada dalam status siaga dua. Jalan-jalan di pusat kota Wellington yang sempat sepi saat ini kembali macet. "Orang-orang ingin kembali hidup seperti biasa dan Siaga Dua membolehkan masyarakat kembali berkegiatan," kata seorang wirausahawan, Mike Leigh. Leigh adalah seorang tukang kayu yang kini beralih menjual masker buatan sang istri. Dia menjajakan masker tersebut di sebuah lapak di luar stasiun Wellington seharga NZ$15 (sekitar Rp133 ribu) per lembar. "Saya sudah menjual sepuluh lembar masker sejak pagi. Istri saya yang membuatnya. Sepertinya saya harus membuat situs di internet," ujar Leigh. Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, menyatakan sudah rindu dengan keluarganya lantaran lama tidak bertemu karena harus mematuhi lockdown. "Saya sangat ingin memeluk adik saya. Saya belum bertemu lagi dengannya selama beberapa bulan karena saya tidak berada di rumah," kata Ardern. (*)
|
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |