Home / Pendidikan | ||||||
Cegah Penularan Covid-19, LPPM Universitas Riau Adakan Kukerta Kerelawanan Wabah Covid-19 Tahun 2020 Sabtu, 16/05/2020 | 08:24 | ||||||
Tim relawan MEDICSTERY telah melakukan berbagai macam kegiatan secara virtual untuk memberikan edukasi kepada komunitas guru-guru di Kabupaten Kepulauan Meranti. PEKANBARU-Kukerta Universitas Riau (UNRI) Tahun 2020 yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNRI tampak berbeda dari Kukerta pada tahun sebelumnya. Masa pandemi Covid-19 tidak memungkinkan mahasiswa UNRI untuk turun langsung ke masyarakat untuk mengabdi sebagaimana Kukerta pada umumnya. Dengan memanfaatkan teknologi seperti media sosial, mahasiswa UNRI memberikan pengabdian mereka kepada masyarakat walaupun tidak secara langsung. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa saat menjalankan Kukerta berbasis relawan COVID-19 ini berupa edukasi mengenai COVID-19 melalui virtual community, membuat media edukasi berupa poster digital dan video edukatif serta menjaga posko relawan COVID-19. Rizfan Trihardi bersama 2 anggota lainnya yaitu Andri Agustiandi dan Naufal Zumari Putra yang tergabung dalam satu tim relawan yang bernama MEDICSTERY telah melakukan berbagai macam kegiatan secara virtual untuk memberikan edukasi kepada komunitas guru-guru di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau tentang pencegahan COVID-19. Tujuan tim relawan ini adalah untuk memberikan informasi kepada guru-guru mengenai pencegahan COVID-19 yang notabene banyak yang belum paham dan menerapkannya serta diharapkan guru-guru yang tergabung dalam virtual community tersebut dapat menjadi perantara bagi tim relawan untuk menyebarkan informasi-informasi yang valid dan anjuran-anjuran mengenai COVID-19 kepada orang terdekat dan khususnya siswa-siswi mereka. "Edukasi diberikan via grup chat kepada komunitas guru-guru secara bergantian oleh tiap anggota tim relawan ini berupa audio dan teks materi. Materi yang disampaikan diantaranya mengenai Pandemi COVID-19, Yang Harus dilakukan Ketika Memiliki Gejala COVID-19, serta berbagai cara pencegahannya (Mencuci Tangan, Pentingnya Penggunaan Masker, Etika Batuk dan Bersin, Physical Distancing, Isolasi Mandiri & Bekerja dari Rumah)," jelas Rizfan Trihardi dalam keterangan tertulis yang dikirim ke halloriau.com Katanya lagi, setiap penyampaian materi diskusi hanya membahas satu topik. Diskusi di grup virtual community ini berjalan aktif setiap kali pertemuannya. Dapat dilihat dari guru-guru yang sering bertanya mengenai materi yang disampaikan. "Salah satu materi edukasi yang berjalan dengan cukup aktif adalah mengenai mencuci tangan. Pada saat itu peserta virtual community menanyakan berbagai macam hal mengenai mencuci tangan diantaranya ada yang menanyakan seberapa efektif mencuci tangan dengan sabun?, apakah mencuci tangan dengan sabun lebih baik daripada menggunakan handsanitizer?, apakah kalau menggunakan handscoon (sarung tangan) tidak perlu lagi mencuci tangan? dan banyak lagi," katanya menjelaskan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentunya dijawab berdasarkan informasi-informasi yang valid agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Media edukasi lain yang digunakan diantaranya e-poster mengenai gejala-gejala COVID-19, pentingnya mencuci tangan dengan benar serta langkah-langkahnya, & etika batuk dan bersin. Video edukasi juga telah dipublikasi di berbagai media sosial termasuk YouTube yang membahas “Fakta-Fakta Tentang COVID-19” (link : https://youtu.be/pEOsIUI6JPo) "Tidak hanya secara online atau virtual, ada juga kegiatan lainnya yang tidak dilaksanakan secara online yaitu menjaga posko relawan COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Riau pada tanggal 25 April 2020," tambahnya. Posko relawan tersebut menerima donasi dari berbagai pihak berupa APD (Alat Pelindung Diri) dan lainnya untuk membantu tenaga medis yang menjalankan tugas menghadapi COVID-19 di Rumah Sakit. Kegiatan kerelawanan tim relawan MEDICSTERY dapat dilihat di situs blog https://medicstery.blogspot.com "Kegiatan tim relawan MEDICSTERY tentunya tidak akan terlaksana dengan baik salah satunya tanpa bimbingan dari dosen yaitu Fifia Chandra, S. K. M, M. K. M. dan Dr. Sri Endang Kornitas, SE, M.Si," tutupnya. (*) |
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |