Home / Siak | |||||||||
Ulah RT, Puluhan Emak-emak Perumnas di Siak Geruduk Posko Gugus Tugas Covid-19 Senin, 27/04/2020 | 16:57 | |||||||||
Ilustrasi SIAK - Puluhan emak-emak geruduk Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19, mendesak Pemerintah Saerah Siak mengumumkan hasil swab dari korban yang meninggal, Sabtu (12/4/2020) lalu di Kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak. Kemarahan emak-emak itu dipicu dari pernyataan Ketua RT 005 Kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak yang menyatakan bahwa hasil tes Swab dari korban SN (63) adalah negatif, tetapi pemerintah tak kunjung mengumumkan hasil tersebut. "Kami dengar keluarga dari SN itu sudah pulang dari ruang isolasi di Asrama Haji, jadi kami bertanya dengan pak RT tentang hasil slwabnya, kata pak RT itu negatif. Kami datangi posko gugus bermaksud mempertanyakan hal ini kepada pemerintah kenapa tidak diumumkan hasilnya, sudah lewat masa isolasi 14 hari, kalau diumumkan negatif jadi kami sudah tidak menyandang status ODP lagi, kami sudah lelah merasa dikucilkan orang-orang," kata seorang warga Perumnas RT 005 Kelurahan Kampung Rempak, Siak yang tak ingin disebutkan namanya, Senin (27/4/2020). Ketua RT 005, Evrizal mengatakan dirinya mendapat informasi hasil swab tersebut dari Lurah Kampung Rempak. Ia mengaku saat itu bertemu dan mempertanyakan hasil swab, lurah menjawab hasilnya negatif. "Berdasarkan informasi dari lurah waktu itu, jadi saya menerbitkan pengumuman untuk warga Perumnas bahwa hasil Swab SN negatif, dan kami berinisiatif untuk mendesak pemerintah melalui posko gugus tugas mengadakan konferensi pers terkait hasil Swab. Agar orang lain tahu kalau kami sudah bebas dari status ODP dan virus Corona," kata Evrizal yang menjadi koordinator emak-emak itu. Tim dari gugus tugas yang sedang piket di posko itu mengatakan belum mengetahui hasil dari Swab SN yang meninggal beberapa minggu lalu. Ia menjelaskan jika memang sudah keluar hasil Swab pasti pihak gugus tugas mengumumkan perihal tersebut. "Kebetulan saya dari Dinas Kesehatan yang piket hari ini di posko. Biasanya kalau ada informasi tentang hasil tes kami dari Dinas Kesehatan pasti rapat untuk menginformasikan tentang hasilnya, jadi sampai hari ini kami belum mendapat kepastian dari tes itu. Setahu kami memang belum keluar hasilnya, kalau keluar pasti Jubir menumumkan," lata Ida yang mengklarifikasi tentang permasalahan itu. Sementara itu, Lurah Kampung Rempak Zuhrizan Nur Falah mengklarifikasi pernyataan Ketua RT 005 itu. Ia menjelaskan tidak pernah menyampaikan secara resmi hasil Swab SN kepada Ketua RT. Ia mengaku memang sebelumnya bertemu dengan Evrizal, namun bukan dalam hal menyampaikan hasil Swab tetapi hanya berbincang dengannya. "Kemarin sempat berbincang dengan Ketua RT itu, dia bertanya soal kepulangan keluarga SN dari Asrama Haji yang telah menjalani isolasi, dan bertanya hasil Swab dari SN. Kemudian saya menjawab belum tahu pasti kemungkinan negatif karena sudah lewat masa isolasi tidak mengalami gejala Covid-19. Dan saya tidak menyangka Ketua RT menanggapi itu adalah penyampaian resmi, mestinya RT itu tahu lah kalau soal mengumumkan kasus Covid itu melalui Jubir dan berita, salah paham RT itu," kata Lurah. Mengetahui hal itu, seorang tokoh pemuda Kabupaten Siak, Rolis SH mengatakan hal itu merupakan kesalahpahaman dari Ketua RT. Ia menilai pernyataan RT itu membuat kegaduhan di tengah warganya sendiri, sebab isu hasil tes itu tidak bisa dijadikan rujukan sebelum pihak yang berwenang mengumumkan. "Harusnya sebagai RT dia wajib memberi informasi yang akurat kepada warganya, info itu kan belum pasti karena bukan bersumber dari pihak berwenang seperti Kadiskes yang jadi Jubir Covid-19 atau Direktur RSUD Tengku Rafian Siak. Lurah juga menyampaikan kepada saya soal ini, jadi saya simpulkan langkah yang diambil pak RT ini keliru. Hal ini bisa berujung pidana karena dia membohongi publik, juga telah membuat kegaduhan di tengah masyarakat dengan memprovokasi masyarakat untuk mendesak pemerintah," kata Rolis yang juga menjabat bagian hukum Lembaga Adat Melayu (LAM) Siak. Sementara Juru Bicara (Jubir) Covid-19, dr Tony Chandra ketika dikonfirmasi belum mendapat jawaban. Dihubungi melalui telepon seluler dan pesan singkat melalui Whatsapp belum mendapat jawaban. Penulis : Diana Sari Editor : Fauzia |
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |