Home / Otonomi | |||||||||
Hasil Swab Tak Kunjung Keluar, 7 PDP Covid-19 di Riau Meninggal Dunia Rabu, 08/04/2020 | 14:12 | |||||||||
Foto: Tribunpekanbaru PEKANBARU - Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Provinsi Riau yang meninggal dunia terus bertambah. Hingga Rabu (8/4/2020) jumlah PDP di Riau yang meninggal dunia sudah mencapai 7 orang dari total 186 PDP yang ada di Riau. Dari 174 PDP di Riau tersebut masih ada 98 orang lagi yang masih dirawat dan menunggu hasil uji swab dari Balitbangkes di Jakarta. Sedangkan sisanya 81 orang lagi sudah dinyatakan sembuh dan sudah kembali ke rumah. Sementara untuk data Orang Dalam Pemantuan (ODP) di Riau hingga saat ini sudah mencapai sebanyak 27.090 orang. Dengan rincian 19.098 orang masih dalam proses pemantuan dan 7.992 orang sudah selesai pemantuan. Sedangkan untuk pasien yang positif Covid-19 ada 12 orang. Satu orang sembuh dan sudah pulang ke rumahnya, sebelas orang masih dalam perawatan. Juru Bicara (Jubir) Penanganan Virus Corona (Covid-19) Provinsi Riau, dr Indra Yopi mengatakan, pemakaman pasien positif dan Pasien Dengan Pengawasan (PDP) di Provinsi Riau berlaku sama sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). "Pemakaman atau pemulasaran jenazah pasien positif dan PDP berlaku sama. SOP sudah ada, dan setiap rumah sakit sudah punya SOP tersebut," kata Indra Yopi, Rabu (8/4/2020) dikutip dari tribunpekanbaru. Karena itu, pihaknya berharap agar SOP tersebut dapat menjadi perhatian dan dipahami oleh masyarakat, karena pihaknya tidak ingin terjadinya gesekan. Lebih lanjut Indra Yopi menjelaskan, ke 7 PDP meninggal tersebut diantaranya pertama Nyonya BNA (25) meninggal 6 April 2020 di rumah sakit swasta di Pekanbaru. Kedua tuan AS (66) meninggal 27 Maret di Dumai. Ketiga Nyonya I (53) meninggal disalah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru pada 2 April 2020. Petugas mengangkat jenazah pasien virus corona atau Covid-19 yang meninggal untuk dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (25/3/2020). Pemprov DKI Jakarta menyediakan dua taman pemakaman umum (TPU) untuk pasien virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni TPU Tegal Alur dan TPU Pondok Ranggon. Kemudian keempat nyonya NEH (51) meninggal di rumah sakit swasta Pekanbaru pada 1 April 2020. Kelima tuan SBW (55) meninggal 4 April 2020 di Rumah Sakit Bina Kasih. Keenam tuan RA (18) meninggal rumah sakit Tembilahan pada 5 April 2020. Ketujuh tuan RA (25) meninggal di rumah sakit Kuansing pada 5 April 2020. "Dari 7 pasien yang meninggal ini kita tidak mendapat diagnosis pasti penyebab kematian, karena hal itu perlu dilakukan otopsi. Sementara kita tidak melakukan otopsi," katanya. Namun terang Yopi, dari beberapa pasien itu, seperti pasien AS di Dumai masuknya dengan gejala stroke. Kemudian pasien di Tembilahan memiliki gejala DBD. Kemudian pasien BNA yang meninggal di rumah sakit swasta Pekanbaru memiliki gejala tipus. "Karena pasien ini PDP, maka pasien harus diswab. Nah, hasil swab ini kita belum punya. Kalau hasil swab negatif berarti selesai. Artinya meninggalnya bukan karena Covid-19," katanya. Namun kalau hasil swab positif, lanjut Indra Yopi, maka pasien meninggal ada kemungkinan karena Covid-19. "Maka kita perlu lakukan tindakan lanjutan, melakukan swab orang-orang yang kontak serumah dengan pasien. Kami harus menunggu hasil swab dari Litbangkes dulu untuk memastikannya," ujarnya. (*) |
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |