Home / Hallo Indonesia | |||||||||
Pemuda Garut PDP Corona yang Sempat Kabur dari Rumah Sakit Akhirnya Meninggal Dunia Jumat, 03/04/2020 | 09:00 | |||||||||
PDP di RSUD Garut yang kabur ditangkap. Foto: Dok. Istimewa GARUT-Seorang pemuda di Garut menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) terkait virus corona usai pulang dari Bogor. Pemuda berusia 20 tahun asal Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, itu pulang kampung dari tempat bekerjanya di Bogor pada Rabu (18/3/2020). Saat pulang ke Garut, pemuda itu mengeluh sakit gigi dan demam. Dia kemudian menuju ke salah satu puskesmas untuk berobat. Pada Kamis (26/3/2020), pemuda tersebut pun dilakukan pemeriksaan epidemiologi oleh petugas kesehatan. Saat itu, pemuda itu mengeluh gejala demam, sakit tenggorokan, sesak nafas, lemah, nyeri otot, mual, sakit menelan, dan susah makan. Pasien itu kemudian dirawat selama dua hari di salah satu puskesmas itu. Pada Sabtu (28/3), pemuda itu dirujuk ke RSUD dr Slamet Garut. Juru bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kabupaten Garut, Ricky R. Darajat, mengatakan pada saat itu kondisi pasien memiliki gejala corona. Walhasil, pasien itu dirawat di ruang isolasi corona RSUD Garut. Beredar informasi yang menyebut pasien itu sejak di Bogor sudah sakit. Dalam informasi pesan yang beredar, disebutkan pasien tersebut sudah dinyatakan positif virus corona sejak di Bogor. Hal itu dibantah oleh Ricky. Ricky menyebut bahwa pemuda tersebut pulang dalam kondisi biasa, tapi sempat dirawat di puskesmas “Dia punya penyakit penyerta,” ujar Ricky, dikutip kumparan.com. Namun ia tak menjelaskan penyakit penyerta apa yang diderita pasien itu. Sempat Kabur dari Ruang Isolasi RSUD Garut Merasa tak betah berada di ruang isolasi RSUD Garut, pemuda itu kabur ke rumahnya di Kecamatan Cigedug. Komandan Koramil Bayongbong, Kapten Infanteri Jaja, yang juga mengevakuasi pemuda itu dari rumahnya, menyebut pasien tersebut kabur karena merasa takut dirawat di rumah sakit. Jaja mengisahkan saat itu, pemuda tersebut sedang dirawat pura-pura izin pergi ke toilet yang lokasinya cukup jauh dari ruang isolasi. "Kata pasien ini memang di ruang isolasi tidak ada toilet. Sebetulnya di rumah sakit juga orang tua pasien ini ada menunggu di luar, tapi pasien ini tetap kabur," kata Jaja. Jaja melanjutkan, dari pengakuan pasien, saat kabur ia mengaku menggunakan elf dan ojek untuk bisa sampai di rumahnya. Sementara, nasib penumpang elf dan sopir ojek yang ditumpangi PDP corona ini sedang diacak oleh Dinkes Kabupaten Garut. Pada Minggu (29/3/2020), pemuda itu dijemput oleh Tim Satgas COVID-19 Kabupaten Garut dibantu dengan TNI dan sejumlah aparat keamanan. Pemuda itu dibawa lagi ke RSUD Garut. Meninggal Dunia Setelah beberapa hari dikembalikan ke ruang isolasi RSUD Garut, pemuda itu menghembuskan nafas terakhirnya pada pada Rabu (1/4/2020) sekitar pukul 23.00 WIB. Wakil Direktur RSUD dr Slamet Garut, Een Suryani mengungkapkan pemuda itu belum dinyatakan positif corona. Musababnya, masih menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium. Pemuda itu sample swabnya baru diambil pada 27 Maret 2020 dan langsung dikirim ke Labkesda Provinsi Jawa Barat di Bandung. Een mengatakan pemuda itu meninggal karena dipicu penyakit bawaan. Dia tak menyebut jenis penyakitnya. Menurut Een, saat masuk ke RSUD Garut, pemuda itu sudah mengalami demam, batuk, dan sakit tenggorokan.(*) |
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |