Home / Hallo Indonesia | |||||||||
BPS Umumkan Sensus Penduduk Online Diperpanjang hingga 29 Mei 2020 Rabu, 01/04/2020 | 15:44 | |||||||||
Ilustrasi JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perpanjangan masa pengisian formulir Sensus Penduduk (SP) Online dari semula 15 Februari-31 Maret 2020 menjadi 15 Februari-29 Mei 2020. Kebijakan perpanjangan diambil karena gangguan pandemi covid-19 atau virus corona. Seperti diketahui, pemerintah pusat dan daerah sudah mengimbau masyarakat agar membatasi kontak fisik (physical distancing) selama masa tanggap darurat pandemi corona. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan masa tanggap darurat corona berlangsung sampai 29 Mei 2020. "Berkaitan dengan penyebaran covid-19, kami melakukan penyesuaian jadwal sensus penduduk," ungkap Kepala BPS Suhariyanto, Rabu (1/4/2020) dikutip dari cnnindonesia. Bersamaan dengan perpanjangan masa pengisian formulir SP Online, maka BPS turut memperpanjang masa wawancara berkaitan dengan sensus. Semula, jadwalnya 1-31 Juli 2020, kini berubah menjadi 1-30 September 2020. Ia mengatakan perpanjangan masa wawancara dilakukan karena BPS perlu mengolah data sensus yang sudah masuk. Selain itu, masih ada tahapan penyiapan daftar penduduk dan pelatihan semua instruktur dari nasional hingga daerah, serta petugas lapangan. "Kami sedang mengkaji alternatif untuk melakukan pelatihan online," imbuh Suhariyanto. Kendati begitu, perubahan jadwal sensus penduduk sejatinya tidak hanya terjadi di Indonesia. Sebab, ada beberapa negara lain di dunia yang seharusnya juga menyelenggarakan sensus penduduk pada tahun ini. "Negara-negara itu juga mengambil langkah modifikasi jadwal, misalnya Panama jadi dilaksanakannya tahun depan. Saudi Arabid dihentikan sementara sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Begitu juga, Amerika Serikat memperpanjang waktu sensus penduduknya," katanya. Sementara data BPS mencatat setidaknya sudah ada 33,5 juta penduduk Indonesia yang mengikuti SP Online 2020 melalui sensus.bps.go.id. Jumlah ini berkisar 12,5 persen dari total populasi Indonesia. "Kami berharap BPS setidaknya bisa mencapai 20 persen sampai 22 persen penduduk (melalui SP Online), itu akan bagus sekali," pungkasnya. (*) |
|||||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |