Home / DPRD Pekanbaru | |||||||||
Di Tengah Ancaman Virus Corona, Pemko Pekanbaru Juga Diminta Tanggap Wabah DBD Rabu, 18/03/2020 | 13:37 | |||||||||
Ilustrasi PEKANBARU - Di tengah ancaman virus corona, tingginya angka Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru juga diharapkan menjadi perhatian serius oleh pemerintah. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Pakanbaru, tercatat sepanjang Januari hingga pekan kedua Bulan Maret tahun 2020 ini, ada 238 warga Pekanbaru yang diserang wabah demam berdarah dengue (DBD). Untuk menekan angka penderita DBD ini, maka anggota DPRD Kota Pekanbaru, anggota DPRD Kota Pekanbaru, Nurul Ikhsan dari fraksi Gerindra meminta Diskes Pekanbaru untuk proaktif melakukan fogging dengan dosis standar secara merata diwilayah yang terkena DBD di Kota Pekanbaru ini. "Mengingat perubahan cuaca yang ekstrim akhir-akhir ini, maka Diskes Pekanbaru perlu melakukan sosialisasi dan penyuluhan akan bahaya gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Kebanyakan masyarakat belum memahami dan mengetahui seperti apa penyebab dan gejala bila terkena DBD. Untuk itu, langkah sosialisasi ataupun penyuluhan kepada masyarakat harus rutin dilakukan oleh Diskes Pekanbaru,” ungkap Nurul Ikhsan. Di samping itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk rutin melakukan gotong-royong membersihkan parit, anak sungai yang tersumbat serta membersihkan perkarangan rumah sendiri agar nyentik-nyentik nyamuk Aedes Aegypti tidak berkembang biak. Sedangkan Wan Agusti yang merupakan Ketua Fraksi Gerindra meminta Diskes Pekanbaru untuk terus melakukan pencegahan akan bahaya nyamuk Aedes Aegypti. "Khusunya di Kecamatan Rumbai dan Rumbai Pesisir yang merupakan penderita terbanyak DBD, maka kita meminta Diskes Pekanbaru rutin melakukan sosialisasi dan turun kelapangan untuk melakukan pencegahan bahayanya terkena DBD,” harap Wan Agusti. Kepada masyarakat diminta untuk terus berkonsultasi kepihak Puskesmas dan jangan berdiam diri jika ada keluarga yang mengalami demam dengan gejala-gejala yang mengarah kepada DBD. "Kadang ada masyarakat yang menganggap remeh bila ada anak atau suadara mengalami demam tanpa membawa berobat ke Puskesmas ataupun ke rumah sakit,” ungkap Wan Agusti. Penulis : Mimi Purwanti Editor: Yusni Fatimah |
|||||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |