Home / Ekonomi | |||||||||
Harga Gula Pasir dan Bawang Bombai di Pekanbaru Melejit Senin, 16/03/2020 | 12:37 | |||||||||
Ilustrasi PEKANBARU - Harga sembilan bahan pokok (Sembako) saat ini dikeluhkan mengalami kenaikan yang signifikan dari harga normal, seperti untuk harga gula pasir dan bawang bombai. Dimana berdasarkan pantauan di lapangan, untuk gulai pasir harga normal yang dijual di pasaran sekitar Rp12.500 per kg, namun beberapa hari ini harga gula melonjak tajam hingga tembus di angka Rp19.000 per kg. Tidak hanya gula pasir, komoditi bawang bombai juga mengalami kenaikan yang siginifikan dari harga normal Rp35.000 per kg menjadi Rp55. 000 per kg. Berbeda dengan harga bawang putih, dari sebelumnya sempat naik Rp50. 000 per kg sekarang sudah kembali turun ke harga nornal yakni Rp35.000 per kg. Sementara untuk komoditi lainnya seperti untuk harga jahe juga mengalami kenaikan, yakni dari Rp25. 000 per kg menjadi Rp35. 000 per kg. "Pada naik semua untuk bawang bombai, gula pasir dan jahe, gula saja modal saja kita beli Rp17. 000 per kg kita jual Rp19. 000 per kg. berbeda untuk harga tomat cabe yang mayoritas masih standar," ungkap Ani salah seorang pedagang harian di Pekanbaru. Menurut Ani kenaikan harga sembako terutama untuk barang-barang impor ini seperti gula dan bawang bombai ini ada kaitannya dengan wabah virus corona yang saat ini mengancam dunia. "Kayaknya memang karena virus corona, karena kalau gejolak harga menjelang puasa tidak begitu pengaruhlah, beda tahun sebelumnya pas mau puasa harga tidak semahal ini. Contohya untuk prodak lokal yang dari sumbar misalnya masih murah," tambah Ani. Sementara itu, berdasarkan catatan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru, harga gula pasir saat ini bahkan melebih harga eceran tertinggi (HET). Saat ini, harga gula pasir premium di pasar-pasar tradisional di Kota Pekanbaru mencapai Rp17.000 hingga Rp18.000 per kg. Sedangkan HET yang telah ditentukan adalah Rp12.500 per kg. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru, Ingot Hutasuhut, mengatakan, kenaikan harga gula pasir ini dipengaruhi oleh merebaknya virus corona atau COVID-19. Mengingat, gula pasir premium mayoritas diimpor dari negara lain. Mayoritas gula premium kita impor dari negara-negara lain. "Mungkin karena corona, jadi pasokannya terbatas. Ya kalau permintaan banyak, tapi pasokannya terbatas tentu harganya akan naik,” kata Ingot. Ingot mengatakan, pihaknya akan mengambil langkah untuk mengantisipasi kenaikan harga gula ini. DPP juga akan berkoordinasi dengan bulog untuk melakukan operasi pasar, sehingga diharapkan harga gula ini dapat kembali normal. “Kita akan terus melakukan monitoring dengan Bulog,” katanya. Penulis : Mimi Purwanti Editor : Yusni Fatimah |
|||||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |