Home / Ekonomi | |||||||||
Perbedaan Antara Perdagangan dan Investasi yang Harus Anda Ketahui Sabtu, 14/03/2020 | 10:31 | |||||||||
Ilustrasi PEKANBARU - Perdagangan dan investasi adalah dua metode yang sangat berbeda untuk mendapatkan keuntungan dalam pasar keuangan. Baik investor maupun trader mendapatkan keuntungan lewat partisipasi dalam pasar. Secara umum, investor mencari keuntungan lebih besar dalam satu periode perdagangan lewat pembelian aset dan menahan penjualan. Trader di lain pihak, mengambil keuntungan lewat naik dan turunnya harga pasar dalam durasi perdagangan yang lebih singkat, dengan aset yang lebih kecil, namun frekuensi trading yang lebih banyak. Investasi Tujuan dari investasi adalah dengan sedikit demi sedikit mengumpulkan harta dalam jangka waktu yang panjang lewat pembelian aset dan menahan penjualan dalam bentuk portofolio berupa saham, reksadana, obligasi, dan berbagai instrumen investasi lainnya. Penting: Investor seringkali meningkatkan pendapatan mereka lewat ‘investasi kembali’ keuntungan yang diperoleh dalam aset terkait. Misalnya dividen yang diinvestasikan kembali dalam bentuk lembaran saham selanjutnya. Investasi seringkali berlansung bertahun-tahun lamanya, atau bahkan sampai beberapa dekade, mengambil keuntungan dari bunga, dividen dan sebagainya. Saat pasar di luar kendali jatuh, investor akan tetap menahan aset yang dimilikinya, dengan harapan nilainya kembali naik pada batas equilibriumnya. Karena itu, investor lebih banyak berfokus pada aspek fundamental dari aset terkait, seperti rasio harga/pendapatan sampai prediksi manajemen perusahaan ke depan. Anda bisa memulai investasi saham bersama bank lokal yang menyediakan fasilitas ini, seperti Mandiri Sekuritas atau BNI Sekuritas. Ada juga reksadana yang berupa gabungan dari pasar uang, saham dan obligasi. Apalagi melihat harga IHSG yang memiliki tren positif dalam satu dekade ini, Anda bisa menjadikan saham sebagai instrumen pensiun. Atau jika tidak yakin, ada manajer investasi yang akan mengelola dana Anda dalam bentuk reksadana saham. Perdagangan Trader mendapatkan keuntungan lewat pembelian aset dalam harga murah kemudian menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dalam waktu singkat. Trader juga biasanya menggunakan strategi stop loss untuk secara otomatis menutup posisi aset yang merugi dalam tingkat harga tertentu. Trader sering menggunakan alat analisa teknikal seperti moving average dan stochastic oscillators untuk mencari strategi trading yang dapat memberikan keuntungan besar. Karena itu, gaya trading trading bisa berbeda dari setiap orang, terutama dari segi periode waktu perdagangan yang digunakan. Ada empat kategori trading yang bisa dikenali: l Position Trader: Aset ditahan bisa sampai bulanan atau tahunan l Swing Trader: Aset ditahan dalam hitungan mingguan atau harian l Day Trader: Aset langsung dijual setelah dibeli di hari yang sama l Scalp Trader: Aset dijual dalam hitungan menit atau bahkan detik Trader seringkali memilih gaya perdagangan mereka berdasarkan faktor mulai dari besaran rekening akun, jumlah waktu yang bisa didedikasikan untuk trading, tingkat pengalaman trading, kepribadian sampai toleransi resiko. Perbedaan Antara Keduanya Investor juga lebih besar kemungkinannya untuk tetap menahan aset walaupun nilai aset sedang turun. Sedangkan trader akan berusaha untuk mendapatkan keuntungan secepatnya lewat fluktuasi pasar. Dan ini beresiko tinggi. Namun, ada istilah stop loss yang akan bisa mengurangi resiko perdagangan. Karena itu trader kebanyakan akan menjual aset mereka saat faktor resiko sudah melewati batas. Kesimpulan Saat Anda berinvestasi dalam sebuah aset, yang Anda cari adalah bagaimana cara untuk menumbuhkan aset tersebut. Beberapa investor menahan aset dalam jangka waktu yang lama, misalnya berkeinginan untuk membeli mobil atau rumah. Berinvestasi akan membutuhkan waktu yang lama, jauh lebih lama dari pada trader yang melakukan perdagangan jual beli saham atau komoditas lainnya dalam frekuensi lebih banyak. Trading tidak berfokus pada pertumbuhan nilai aset, melainkan spekulasi dari fluktuasi pasar. Hukum permintaan dan penawaran berlaku. Dimana saat permintaan tinggi, aset bisa meningkat harga jualnya, begitu pula sebaliknya. (*) |
|||||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |