Home / Hukrim | ||||||
Keluarga Pria Tewas Ditembak karena Mengamuk di Mapolres Meranti Minta Polisi ke Rumahnya Kamis, 12/03/2020 | 22:17 | ||||||
Jenazah Abdul Hamid yang akan dibawa ke rumah duka  SELATPANJANG - Pihak keluarga Abdul Hamid (43) pria yang tewas bersimbah darah dengan sebilah pisau di tangannya di Polres Meranti ternyata ada permintaan khusus kepada polisi. Anak pertama korban yang bernama Setiawan Ardi Wiranata ketika diwawancara saat berada di RSUD Kepulauan Meranti mengaku pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian sang ayah. "Intinya ini sudah terjadi, mau kita rubah tidak bisa juga. Kita serahkan saja agar kejadian ini diproses bagaimana bagusnya. Bila hukum tetap hukum," ujar Setiawan. Dirinya juga meminta agar proses hukum terkait kejadian yang menimpa sang ayah agar tetap dilakukan dengan seadil-adilnya. "Kalau memang ada pelanggaran hukum maka diproses seadil-adilnya. Dan kepada pihak kepolisian agar tetap melakukan proses penyidikan dan penyelidikan," ujar Setiawan. Setiawan juga menyampaikan permintaan khusus terkait peristiwa berdarah yang menimpa sang ayah. "Orangtua saya (ibu, red) itu pesan, penembaknya ini harus ke rumah, istilahnya silaturahmi," kata Setiawan. Dikatakan Setiawan, saat ini sang ibu masih bingung dengan informasi terkait meninggalnya sang suaminya. Setiawan mengatakan bahwa ibunya ingin mengetahui secara langsung kejadian yang terjadi dari polisi bersangkutan yang ada di lokasi. "Orang tua ini (sang ibu,red) mau tanya, dia ingin tahu kayak mana ini, bukan niat jahat untuk apa-apa nggak. Cuman mau tanya kok bisa sefatal itu," tutur Setiawan. Setiawan juga memastikan permintaan itu adalah bagian silaturahmi dari polisi yang bersangkutan terhadap keluarga mereka. "Saya minta yang pelaku ini datanglah ke rumah, temui ibu saya. Jadi biar ibu saya inipun jelas tahunya tidak dari orang," ujar Setiawan. Setiawan memastikan bahwa tidak akan terjadi apa-apa bila polisi yang bersangkutan datang ke rumahnya. Walaupun dikatakan sang ibu memiliki karakter keras, Setiawan memastikan bahwa situasi akan kondusif dan baik- baik saja. "Ibaratnya mamak saya ini orangnya memang keras, jadi apabila nanti ntah dirinya berontak insya Allah saya akan tenangkan," tutur Setiawan. Sebelumnya jenazah Abdul Hamid dibawa ke RSUD untuk dilakukan otopsi dan pengambilan proyektil yang bersarang di tubuhnya. Otopsi yang dilakukan tim Forensik Bid Dokkes Polda Riau itu dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Riau, Kombes dr Adang Azhar DFM, Sp. F dan Kasubbid Yanmed Dokkes RS Bhayangkara Polda Riau Kompol Supriyanto beserta 4 dokter lainnya. Saat ini terhadap jenazah sudah dikebumikan pada Rabu (11/3/2020) sore di pemakaman Desa Alah Air, Kecamatan Tebingtinggi. Diketahui korban meninggalkan 3 orang anak yaitu 1 orang laki-laki dan 2 perempuan. Penulis:Ali Imroen Editor: Yusni Fatimah |
||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |