Home / Indragiri Hilir | ||||||
Tim Satgas Inhil Berhasil Padamkan Api di Kateman, Kini Tahap Pendinginan Rabu, 04/03/2020 | 19:01 | ||||||
Kapolres Inhil saat berjibaku memadamkan dan pendinginan Karhutla di lapangan. INHIL- Saat mulai melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di hari pertama di Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) masih terpantau 52 hotspot. Kemudian setelah dilakukan pemadaman oleh Kapolres Kabupaten Inhil, AKBP Indra Duaman Siahaan SIK beserta jajaran, Kapolsek Kateman beserta jajaran, TNI-AD beserta jajaran, Kepala BPBD beserta anggotanya, ditambah tenaga dan peralatan oleh pihak perusahaan setempat yang dibantu unsur desa, kelurahan, kecamatan, dan masyarakat serta relawan akhirnya karhutla berhasil dipadamkan dan dilakukan pendinginan di beberapa titik api yang terpantau. “Kemarin hari pertama, lebih kurang terpantau 52 hotspot, dan hari kedua terpantau 17 titik oleh satelite,” kata Kapolres Inhil saat diwawancarai awak media di lokasi Karhutla, Kelurahan Bandar Sri Gemilang, Rabu (4/3/2020) pagi. Kemudian pada hari ini, dimana hari keempat pemadaman dan pendinginan terpantau tepat pada pukul 09.07 WIB pagi, hotspot sudah berkurang menjadi 10 titik. Progres saat ini hanya berupa pendinginan. Pelaksanaan pemadaman dan pendinginan ini merupakan kegiatan yang saling bersinergi. “Kami berharap dengan kegiatan pelaksanaan yang bersinergi ini, kegiatan pendinginan ini dapat kita selesaikan secepatnya supaya tidak lebih meluas lagi,“ pungkasnya. Kegiatan yang dilakukan berdasarkan pantauan awak media, dengan membagi delapan titik pemadamaan. Masing-masing titik ditempatkan personel dari Polri, TNI-AD, BPBD, Unsur Pimpinan Kecamatan, perusahaan setempat dan masyarakat serta relawan karhutla. “Personel Polri 37, TNI 7 personel, RPK Perusahaan 48 personel, dan masyarakat sebanyak 154 orang kemudian ditambah relawan sebanyak 5 orang,” jelasnya. Dikatakan Kapolres bahwa progres penanganan Karhutla ini sekitar enam puluh persen, dan sekarang tinggal empat puluh persen di sepuluh hotspot ini. “Untuk sekarang yang terpantau sepuluh hotspot hanya dilaksanakan pendinginan. Kita ketahui ini merupakan bekas dari kebakaran,” jelasnya. Dijelaskan Kapolres bahwa lahan di Kacamatan Kateman ini merupakan tanah gambut tipis. Guna mendukung pemadaman dan pendinginan dilakukan dengan cara menurunkan alat ekskavator dengan melakukan penyekatan. “Dampak pada kebakaran ini sangat merugikan kita semua dan diperkirakan untuk satu hamparan lebih kurang 20 hektare. Pastinya akan diukur oleh BPN dan tim LAK,” pungkasnya. Kapolres berharap tidak ada lagi yang melakukan pembakaran untuk membuka lahan. Demikian juga untuk perusahaan-perusahaan sekitar tidak membuka lahan dengan cara membakar. “Kita berharap setiap masyarakat, berperan serta aktif sebagimana imbauan kepolisan menjaga lahannya tidak terbakar yang kedua tidak membersihkan dengan cara membakar,” lanjutnya. Kapolres juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat keterwakilan dari beberapa desa yang responnya cukup baik untuk membantu TNI dan Polri dalam kegiatan pemadaman ini. Penulis : Yendra Editor : Fauzia |
||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |