Home / Pelalawan | |||||||||
Harimau Sumatera Berkeliaran di Kebun Sawit PT SBP Pelalawan, Diduga Lebih Dua Ekor Rabu, 26/02/2020 | 14:29 | |||||||||
Ilustrasi PELALAWAN - Harimau sumatera yang muncul di kebun kelapa sawit PT Surya Bratasena Plantation (SBP) Desa Sorek Dua Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan Riau pada Senin (24/2/2020) malam lalu diduga tidak hanya dua ekor saja. Berdasarkan penuturan beberapa saksi mata yang melihat satwa langka itu jumlahnya lebih dua ekor. Informasi menyebutkan ada lima ekor dan kabar lain bahkan menuturkan enam individu yang berkeliaran di kebun sawit, karet, serta hutan di Desa Sorek Dua dan sekitarnya. Babhinkamtibmas Kelurahan Sorek Satu Kecamatan Pangkalan Kuras, Bripka Alamsyah, saat dikonfirmasi tribunpekanbaru.com membenarkan informasi keberadaan binatang buas yang dilindungi negara itu. Sebenarnya kabar adanya harimau di Desa Sorek Dua sudah beredar dua hari sebelum penampakan yang dilihat operator alat berat PT SBP. Seorang petani karet bernama Sutan P mengaku berjumpa dengan rombongan Si Belang pada Sabtu (22/2/2020) di kebunnya sendiri pada pagi hari. Namun lantaran mengaku ketakutan, Sutan tidak berani bercerita kepada siapapun. Hingga akhirnya kabar harimau semakin santer dan ia memilih buk suara. "Saya langsung temui pak Sutan dan merekam video pembicaraan kami serta mempostingnya ke media sosial. Ia mengaku melihat harimau itu dikebunnya, jumlahnya lebih dari dua ekor," terang Bripka Alamsyah dikutip dari tribunpekanbaru Rabu (26/2/2020). Menurut pengakuan Sutan, pada Sabtu (22/2/2020) dirinya pergi ke kebun karet miliknya di Desa Sorek Dua seperti biasa yang dilakoninya. Ia menderes karet dan langsung mengumpulkan atau membangkit getah yang dipanen. Sekitar pukul 16.00 wib sore, hujan gerimis turun da ia bergega menyelesaikan pekerjaannya. Berjarak sekitar 200 meter dari lokasi ia berdiri, ada sebuaah makam tua peninggalan nenek moyang warga setempat. Pria itu terkejut melihat ada segerombolan binatang mendekati kebunnya yang bersembunyi diantara semak dan batang karet. Lantas ia memperhatikan dengan seksama benda yang bergerak tersebut ternyata berwarna belang-belang dan dipastikan harimau sumatera. "Ternyata itu Datuk atau harimau sumatera. Menurut dia jumlahnya lima ekor. Ukurannya dewasa," tukas Alamsyah. Informasi yang diperoleh Alamsyah dari warga lainnya menyebutkan kawanan binatang dengan bahasa latin Panthera Tigris Sumatrae itu telah berpencar ke kebun perusahaan dan masyarakat, untuk mencari mangsa. Diduga binatang buas itu berasal dari Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) dan hutan di sekitar desa. Penuturan lain dari pekerja di PT SBP yang mengaku melihat rombongan harimau sebelum ditemukan penjaga alat berat. Tampak ada enam ekor binatang buas itu meneberang dari Sungai Nilo memasuki areal kebun Suarya Bratasena. "Kata mereka ada enam ekor di lihat dari kejauhan. Kita memang belum percaya. Pas jumpa lagi dua ekor dengan pejaga alat berat, barulah kita berikan imbauan," kata Humas PT SBP, Togar Liberti Batubara. Bahkan, kata Togar, pekerja itu sempat mengabadikan dengan foto, tapi saat diminta filenya hingga kini belum diberikan. Untuk memastikan keberadaan Si Belang di Des Sorek Dua tim BKSDA bersama polsek, aparat desa, serta perusahaan sedang berada di lokasi melakukan mitigasi dan observasi. (*) |
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |