Home / Siak | ||||||
Gubri Resmikan Istana Siak Hasil Pemugaran dari Dana CSR RAPP di Februari Kamis, 30/01/2020 | 06:08 | ||||||
Gubernur Riau Syamsuar. SIAK - Peresmian Istana Peraduan Siak direncanakan dilakukan pada pertengahan Februari 2020 setelah bangunan di samping Istana Asserayah Hasyimiah itu dipugar PT Riau Andalan Pulpand Paper (RAPP) melalui dana tanggungjawab sosial perusahaan (CSR). "Rencana pertengahan Februari dan itu sudah dirapatkan, tinggal menunggu jadwal Gubernur Riau," kata Asisten III Sekretariat Daerah Kabupaten Siak, Jamaluddin di Siak, Rabu. Menurutnya, saat ini proses pemugaran sudah pada tahap akhir dan melengkapi keterangan-keterangan barang antik di sana. Di antaranya sedang ditata letaknya dan tulisan gambar pada gambar yang memuat keterangan tersebut. Istana peraduan mulai dikerjakan tahun 2019 lalu dengan dana dari PT RAPP yang membantu aset Pemerintah Kabupaten Siak. Pihak RAPP melalui rekanannya mendesain, membangun desain, dan membiayai. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, dan Permukiman Siak, Irving Kahar mengatakan sebelum dikerjakan pihak rekanan sudah presentasi ke instansinya. Pihaknya menyetujui dan mendampingi pekerjaan tersebut sebagai pendamping teknis. "Ini dibantu tim ahli cagar budaya, nantinya ini akan jadi aset dinas pariwisata program Siak sebagai kota pusaka," ungkapnya. Secara umum, dia mengatakan pekerjaan tersebut saat ini sudah sesuai kontrak. Namun untuk pemeliharaan bangunan sekarang ini masih dalam perundingan. Istana Peraduan hasil pemugaran itu bakal menjadi aset Dinas Pariwisata Siak dan mendukung program Siak sebagai Kota Pusaka. Istana Peraduan Sultan Siak yang berada di samping Istana Siak itu didirikan pada tahun 1915. Material bangunannya ditemukan sebagian didatangkan dari Eropa, misalnya engsel pintu yang dibuat pada tahun 1902 di Belgia. Dahulunya istana itu digunakan sebagai tempat peristirahatan Sultan Syarif Kasim II (sultan terakhir). Setelah SSK II mangkat, istana peraduan sempat ditempati keluarga Syarriefah Soud, dan Syariefah Faizah. Pemkab Siak telah memberikan uang sagu hati untuk kerabat yang menempati istana itu. Uang sagu hati itu untuk pindah ke tempat yang lebih layak ditinggali bersama keluarganya. Sedangkan istana dikelola oleh Pemkab Siak sebagai warisan pusaka dari Kesultanan Siak. (*)
|
||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |