Home / Politik | |||||||||
Maju di Pilkada Riau, Partai Politik Akui Perhitungkan Ketersediaan Dana Bakal Calon Kamis, 02/01/2020 | 12:04 | |||||||||
Ilustrasi. PEKANBARU - Tidak bisa dipungkiri, untuk maju di Pilkada harus persiapkan dana yang besar. Tentunya untuk modal logistik, sosialisasi, akomodasi, transportasi dan kebutuhan lainnya. Ketersediaan dana menjadi sebuah syarat bagi bakal calon untuk mendapatkan dukungan dari partai politik. Karena dalam sesi wawancara saat penjaringan di partai politik, ketersediaan anggaran menjadi pertanyaan dari tim penjaringan partai. Jika tidak kuat anggaran maka partai juga tidak akan memperhitungkan bakal calon. Seperti misalnya partai Nasdem yang mengaku tidak ada mahar politik jika mengusung bakal calon, namun ketersediaan logistik dan anggaran menjadi pertimbangan bagi partai. Karena sebelum nama diajukan ke DPP saja, bakal calon sudah diminta untuk melakukan survei masing-masing, anggaran untuk survei itu dibiayai masing-masing bakal calon. "Jadi kesiapan logistik menjadi sebuah pertimbangan, kalau tidak punya logistik, gimana nanti kan butuh sosialisasi dan kebutuhan lainnya," ujar ketua DPW Nasdem Riau Iskandar Husein dikutip dari Tribunpekanbaru. Sehingga meskipun bukan syarat utama untuk diusung, ketersediaan anggaran bakal calon tetap dipertimbangkan partai. "Kami juga menyediakan 8 lembaga survei yang direkomendasikan partai, kami persilahkan bakal calon yang potensi untuk survei dirinya. Paling cuma Rp150 juta sekali survei,"jelas Iskandar. Namun dengan tegas Iskandar mengatakan partainya tidak meminta mahar kepada bakal calon yang diusung nantinya di Pilkada. "Jadi ketersediaan anggaran itu bukan untuk partai, hanya untuk modal dia nanti saat maju di Pilkada,"jelas Iskandar. Sementara itu, politisi partai Gerindra Riau yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Riau Marwan Yohanis mengatakan untuk bakal calon kepala daerah di Riau yang hendak maju harus memenuhi banyak unsur diantaranya kemampuan keuangan atau "Isi Tas". "Perlu popularitas, elektabilitas, kualitas dan terpenting lagi isi tas yang harus kuat,"ujar Marwan Yohanis kepada tribun. Menurut Marwan Yohanis isi tas ini diperuntukkan untuk keperluan logistik saat maju, mulai dari pembuatan baliho, pembuatan spanduk maupun sosialisasi lainnya ke masyarakat. "Mengumpulkan masyarakat tentu butuh uang untuk makan dan minum serta minyaknya, jadi tidak bisa saja modal elektabilitas dan popularitas,"ujar Marwan Yohanis. Sehingga dalam proses untuk seleksi pencalonan nanti, partai Gerindra juga akan meninjau kemampuan keuangan, apalagi uang untuk saksi saat Pemilihan kepala daerah juga harus disediakan. "Untuk saat ini sistem politik demokrasi kita baru sampai di situ, harus ada isi tas,"ujar Marwan Yohanis. Saat ditanya berapa standar isi tas atau kemampuan uang di Gerindra untuk bisa diusung menjadi calon kepala daerah, Marwan Yohanis tidak mau menyebutkan angka, namun menurutnya butuh kemampuan uang untuk maju. "Yang jelas butuh uang untuk maju persiapan logistik,"jelas Marwan Yohanis. (*) |
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |