Home / Otonomi | |||||||||
Kebutuhan Posko Kesehatan dan Dapur Umum Banjir Kampar Belum Terpenuhi Sabtu, 28/12/2019 | 08:26 | |||||||||
Genangan banjir di permukiman warga Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau. FOTO: Kompas. PEKANBARU - Banjir akibat luapan sungai Kampar, Riau merendam ratusan rumah warga di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau selama 2 minggu terakhir. Dikutip dari KompasTV, banyak warga yang masih bertahan di rumah mereka meskipun banjir merendam sampai ketinggian 1,5 meter. Warga mulai mengeluhkan penyakit kulit seperti gatal dan kutu air. Selain itu, masyarakat juga kesulitan berobat karena letak posko kesehatan yang jauh, yakni harus menyeberangi Sungai Kampar. "(Harapannya) didirikan posko kesehatan di kantor desa ataupun di rumah kadus, begitu," kata Abil, salah satu warga, Kamis (26/12/2019). Menurutnya, posko kesehatan saat ini terlalu jauh untuk dijangkau warga. Sampai Jumat (27/12/2019) pagi, ketinggian air masih terus meningkat. Peningkatan terjadi akibat kondisi hujan dan terus meluapnya Sungai Kampar. Dibukanya lima pintu air pada waduk PLTA Koto Panjang juga memperparah situasi. Selain itu, Desa Buluh Cina termasuk dataran rendah sehingga mudah tergenang saat curah hujan di daerah hulu cukup tinggi dan mendapat kiriman air dari Sumatera Barat seperti yang terjadi saat ini. Bantuan Dinas Sosial Belum Berjalan Sementara ini Dinas Sosial Provinsi Riau telah membuat tenda pengungsian dan dapur umum. Namun letaknya yang jauh membuat warga enggan mengungsi karena warga harus menyeberangi Sungai Kampar yang kondisinya masih berarus deras. Posko kesehatan dan dapur umum yang dibuat dinas sosial saat ini belum berfungsi aktif, karena belum ada petugas untuk melayani kebutuhan warga. Padahal, warga sangat membutuhkan dapur umum, terutama di beberapa lokasi yang tergenang banjir sampai sedalam 2 meter. Menurut konfirmasi, pemerintah desa telah berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Namun bantuan belum direalisasikan oleh instansi terkait. Sejauh ini, bantuan yang telah diberikan baik oleh dinas sosial maupun pihak swasta berupa sembako seperti beras, mie instan, gula, dan minyak goreng.(*) |
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |