Home / Meranti | ||||||
Tanpa Peralatan Khusus, Warga Selatpanjang Antusias Saksikan Gerhana Matahari Kamis, 26/12/2019 | 14:34 | ||||||
Masyarakat Selatpanjang sangat antusias melihat Fenomena langka Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang terjadi hari ini, Kamis (26/12/2019). SELATPANJANG - Tanpa menggunakan peralatan khusus, masyarakat Selatpanjang terlihat sangat antusias melihat dan menyaksikan Fenomena langka Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang terjadi hari ini, Kamis (26/12/2019). Fenomena alam ini sangat dinanti oleh masyarakat khususnya di Kota Selatpanjang Ibukota Kabupaten Kepulauan Meranti yang menjadi salah satu daerah beruntung yang dilewati GMC. Pantauan di lapangan, sekitar pukul 12.10 WIB, warga sudah mulai berkumpul di sejumlah tempat. Tidak hanya di pinggir laut, tetapi juga di pinggir jalan dan kantor pemerintah. Saat gerhana mulai terjadi terlihat kegirangan dari wajah mereka yang menyaksikan, mereka terus memandang ke langit, menunggu hingga gerhana cincin terjadi sempurna sambil mengabadikan dengan kamera Smartphone seakan-akan tidak ingin kehilangan momen ini. Di Selatpanjang sendiri GMC terjadi pada pukul 12:17 WIB berakhir pada pukul 12:21 WIB dan menjadi durasi cincin terlama yakni hampir 3 menit 38,9 detik. Banyak cara unik warga untuk melihat fenomena langka ini ada yang melihat menggunakan kacamata, Helm, mangkok, menggunakan air di dalam ember, bahkan ada dengan mata telanjang. Sejumlah warga mengaku sangat antusias menyambut kehadiran gerhana. Bagi umat muslim, gerhana matahari dianggap sebagai kesempatan untuk mendapat pahala ibadah yang lebih banyak. Seperti diungkapkan Ahmad, warga Selatpanjang Kota. “Alhamdulilah bisa melaksanakan Salat Kusuf tadinya," katanya. Menurut Ahmad, kemunculan gerhana matahari terbilang sangat jarang, sehingga seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik. Dalam ajaran Islam, selain salat gerhana matahari atau kusuf, juga dianjurkan banyak ber-istighfar, sedekah, serta berbuat baik. Warga Jalan Perjuangan Alahair Hafiz (28) mengatakan, sejak kecil dirinya baru dua kali menyaksikan gerhana matahari. Pertama, gerhana matahari penuh/total yang terjadi pada 2017 dan gerhana matahari cincin yang terjadi tahun ini. Karenanya, kesempatan itu tidak ia sia-siakan. Walau hanya mengandalkan kamera handphone dia tetap berupaya untuk mengabadikannya. Hal senada juga disampaikan Ali Imran, warga Gang Kelinci, Jalan Muzafar. Dengan beberapa orang teman, pria berjenggot ini mengaku tak mau ketinggalan moment dan tetap berupaya meski cincin gerhana yang ia harapkan tidak terlihat jelas. Selain melihat dari tempat-tempat tertentu, warga muslim hanya bisa berdoa melalui salat sunah berjamaah yang diselenggarakan di sejumlah masjid. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), H Mustafa mengatakan, pihaknya telah mengimbau kepada seluruh masjid untuk melaksanakan salat sunah kusuf berjamaah. Namun, himbauan yang disampaikan hanya melalui pesan elektronik saja. Menurut Mustafa, setidaknya ada tiga titik yang melakukan salat sunah kusuf. Selain di Masjid Agung Darul Ulum Jalan Siak, Selatpanjang, juga di Masjid Al Muwahidin Rintis dan Masjid Tanwirul Muttaqin Alahair. Penulis: Ali Imroen Editor : Yusni Fatimah |
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |