Home / Pekanbaru | ||||||
Puluhan Pelajar Terjaring Asik Main Game Online, Satpol PP Riau Minta Kerjasama Pemilik Warnet Sabtu, 21/12/2019 | 19:50 | ||||||
Sejumlah pelajar terjaring Satpol PP Riau saat asik main game online di warnet. PEKANBARU - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Riau, berhasil menjaring puluhan pelajar sekolah yang nongkrong di sejumlah warung internet (Warnet,red) di daerah Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Jumat kemarin. Rata-rata pelajar ini tengah asik main game online saat jam sekolah dengan berpakaian seragam lengkap. Kasatpol PP Provinsi Riau H Zainal Z melalui Kepala Seksi Trantibum Tranmas Satpol PP Provinsi Eka Dinata, Sabtu (21/12/2019) mengatakan puluhan pelajar yang terjaring kembali dipulangkan setelah diberi arahan. "Pelajar yang terjaring ini, kita pulangkan setelah diberi arahan positif di tempat (warnet,red). Karena operasi ini masih tahap sosialisasi," ungkap Eka kepada halloriau.com. Lebih lanjut, Eka menjelaskan kegiatan yang dilakukan pihaknya ini, menyisir di dua lokasi berbeda. Pelajar ini kerap nongkrong di sejumlah warnet, asik bermain game online tanpa mengenal waktu. Bahkan, tidak sedikit pula pelajar sekolah dasar ikut serta. "Lokasi yang kita sambangi, warnet di Jalan Paus ada dua warnet. Di sana kita jaring 13 orang pelajar. Dan di Jalan Delima ada tiga warnet dan menjaring 17 orang. Mereka ini, rata-rata pelajar SD, SMP hingga SKA/SMK lengkap pakaian seragam," terang Eka. Menurut Eka, operasi ini akan terus dilakukan hingga malam hari terhadap anak sekolah. Mengingat pemilik warnet di Pekanbaru ini telah berjamur dan tidak mengidahkan lagi peraturan-petaturan sesuai ketentuannya "Operasi ini, terus kita galakkan kedepannya. Karena warnet tidak lagi mengidahkan jam operasionalnya. Kalau ini dibiarkan, kasian untuk generasi muda kedepan. Apalagi peminat game di warnet itu, 60 persen usia sekolah menengah ke bawah," tutur Eka. Kedepan, Eka mengatakan bagi pelajar yang terjaring dalam operasi ini, pihaknya tidak segan-segan akan memanggil wali murid dan wali kelas sekolahnya masing-masing. Meski baru pertama dilakukan, Eka megatakan masih memberikan toleransi dan teguran. "Saat ini kita masih tahap sosialisasi dan mengimbau kepada adik-adik kita (pelajar,red) dan pemilik warnet untuk lebih selektif dan bekerjasama menyadarkan agar bermain di warnet pada jam sekolah tidak dibenarkan apalagi masih lengkap dengan seragam sekolah," ajak Eka. Penulis : Helmi Editor : Fauzia |
||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |