Home / Hukrim | ||||||
Satwa Hutan Riau sering Mati Terjerat, BBKSDA Temukan 170 Perangkap saat Razia di Area Konservasi Senin, 09/12/2019 | 08:09 | ||||||
Ratusan jerat yang diamankan hasil razia. PEKANBARU - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menggelar operasi bersih jerat di kawasan konservasi. Tim menemukan 170 jerat atau perangkap untuk membunuh satwa di dalam hutan. "Terhitung sejak 25 November hingga 7 Desember 2019 ada 170 jerat yang disita dari kawasan hutan di Riau. Operasi jerat ini cukup efektif dan diketahui model jerat yang semakin variatif," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono dilansir detikcom, Minggu (8/12/2019). Haryono menjelaskan, kematian satwa liar dalam setahun terakhir ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Penyebab utamanya, adanya konflik dengan manusia serta perburuan satwa liar. "Salah satu model perburuan satwa liar di Riau yaitu pemasangan jerat dalam kawasan hutan sebagai habitat dari satwa liar. Dengan dalih memasang jerat babi hutan," kata Haryono. Akan tetapi, lanjut Haryono, jerat tersebut kebanyakan yang menjadi korban jerat justru satwa liar yang statusnya dilindungi. Faktanya korbannya adalah justru gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau sumatera (Pantera tigris sumatrae), dan beruang (Helarctos malayanus). Ada lagi tapir (Tapirus indicus). "Ini belum satwa lainnya. Tercatat 2018-2019 ada 4 ekor gajah sumatera yang terjerat. Harimau sumatera ada 3, beruang 2 ekor, tapir 2 ekor. Ini terjadi dalam kantong kawasan konservasi Giam Siak Kecil, Kerumutan, dan kawasan konservasi Zamrud," kata Haryono. (*) |
||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |