Home / Hukrim | ||||||
Polisi Duga KKB Salah Gunakan Dana Desa, Menteri Desa: Kita Akan Update dan Minta Data Rabu, 27/11/2019 | 16:36 | ||||||
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar SURABAYA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengaku tengah berkoordinasi dengan kepolisian menyusul dugaan penyalahgunaan dana desa oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. "Kita update terus, kita juga minta [data] lebih valid lagi [ke kepolisian] supaya tidak salah dalam mengekspose," kata dia di sela pelepasan calon transmigran di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Rabu, (27/11) dikutip dari CNNIndonesia. Lebih lanjut, kata Halim, dana desa tidak semestinya dipakai untuk kepentingan di luar aturan yang sudah ditentukan, apalagi diperuntukkan KKB. Dia pun menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada pihak Kepolisian. "Kalau penggunaan dana desa disalahgunakan ya tentu kita serahkan pihak yang berwenang untuk melakukan proses sesuai hukum, dan memang enggak boleh apapun alasannya yang namanya dana desa harus dilakukan sesuai dengan ketentuan ujarnya. Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengakui ada indikasi dana desa yang digunakan untuk membantu kelompok kriminal bersenjata (KKB). "Indikasi itu kami temukan di lapangan sehingga ke depan para kepala desa atau kampung tidak lagi membantu dengan menggunakan dana desa," kata dia, di Jayapura, Selasa (26/11) dikutip dari Antara. Namun, ia masih enggan merinci tentang kampung yang menggunakan dananya untuk membantu KKB itu. Dikatakannya, dana desa seharusnya digunakan untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat di kampung. Bila hal ini tidak diindahkan, pihaknya akan menindak tegas sesuai peraturan yang berlaku. Paulus sebelumnya mengungkapkan ada surat edaran dari KKB yang ditujukan kepada para kepala kampung di Papua untuk meminta dukungan pendanaan. "Saya mengingatkan para kepala kampung agar jangan memberikan anggaran atau dana sedikitpun kepada kelompok-kelompok ini, apapun alasannya. Kami akan tindak tegas," kata dia. Kapolda mengakui KKB yang sering melakukan serangkaian aksi teror penembakan maupun pembunuhan terhadap aparat dan warga sipil di pedalaman Papua sering menekan semua pihak untuk memberi pendanaan. Dana-dana tersebut, katanya, digunakan untuk membeli amunisi maupun senjata api. (*) |
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |