Home / Otonomi | ||||||
Persiapan MTQ Riau di Kampar Hampir 100 Persen, Rumah Warga Disiapkan untuk Penginapan Kamis, 21/11/2019 | 08:56 | ||||||
Rapat terakhir persiapan MTQ tingkat Provinsi Riau, digelar di rumah dinas Wagubri di Pekanbaru, Rabu (20/11). Foto: Tribunpekanbaru PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar, menggelar rapat akhir persiapan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-38 tingkat Provinsi Riau, Rabu (20/11). Rapat ini dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution di rumah dinas Wagubri di Pekanbaru. Dalam rapat tersebut dibahas sejumlah persiapan jelang pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Riau, yang akan dilaksanakan di Kampar mulai Sabtu (23/11) mendatang hingga 30 November 2019. Sejumlah persiapan yang dibahas dalam rapat ini di antaranya terkait astaka, pawai ta'aruf, bazar, dan penyambutan kedatangan kafilah. "Berdasarkan hasil ekpose terakhir yang disampaikan oleh Sekda Kampar dalam rapat final tadi, persiapan MTQ sudah hampir 100 persen dan ini merupakan rapat terkahir," kata Kepala Biro Kesra Setdaprov Riau, Masrul Kasmy, Rabu (20/11) dikutip dari Tribunpekanbaru. "Tanggal 23 November mendatang sudah mulai rangkaiannya. Kontingen-kontingen sudah mulai berdatangan, dan malam harinya akan digelar malam ta'aruf dan pengukuhan Dewan Hakim yang langsung dihadiri oleh Pak Gubernur," tambahnya. Kemudian pada Minggu (24/11) pagi, jelang pembukaan, akan digelar pawai ta'aruf, dilanjukan dengan pembukaan bazar, dan malamnya baru dilangsungkan acara pembukaan yang dijadwalkan akan dibuka oleh Gubernur Riau, H Syamsuar. "Kita mengingatkan kembali kepada panitia, terutama soal kemungkinan terjadinya hal-hal yang di luar dugaan. Misalnya kalau hujan lebat bagaimana, kalau listrik mati bagaimana, kemudian masalah toilet bagaimana, itu semua perlu dilakukan antisipasi oleh panitia," ujar Masrul. Selain itu, dalam rapat final tersebut juga disepakati untuk lokasi pelaksanaan bazar tidak akan dilaksanakan di atas jembatan water front city. Sebab dengan ramainya orang yang datang ke lokasi bazar, dikhawatirkan bisa membahayakan pengunjung. "Dikhawatirkan pengunjung bisa jatuh ke sungai, belum lagi masalah kemacetannya," katanya. Tidak hanya itu, minimnya hotel dan penginapan di Kabupaten Kampar, membuat pihak panitia terpaksa harus menggunakan rumah-rumah warga untuk dijadikan sebagai tempat penginapan bagi para kafilah peserta MTQ ini. "Karena minimnya hotel, maka untuk penginapan kafilah kabupaten dan kota itu sudah disiapkan oleh Pemda Kampar. Nantinya rumah-rumah masyarakat yang akan dijadikan tempat penginapan. Sedangkan untuk Dewan Hakim, tamu dari pusat dan tamu dari provinsi, itu nanti akan tetap menginap di hotel," tutur Masrul. (*)
|
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |