Home / Internasional | ||||||
8 Orang Tewas Akibat Aksi Penusukan di Yordania, Pelaku Berhasil Ditangkap Kamis, 07/11/2019 | 14:48 | ||||||
Ilustrasi. JAKARTA - Sebanyak delapan orang, termasuk empat wisatawan, terluka dalam insiden penikaman di situs arkeologi Jerash, Yordania. Pelaku berhasil ditangkap aparat setempat. Seperti dilansir CNNIndonesia, Kamis (7/11), empat turis yang terluka terdiri dari tiga warga Meksiko dan seorang penduduk Swiss. Di samping itu, seorang pemandu wisata dan polisi juga mengalami cedera saat meringkus pelaku. Menurut juru bicara Badan Keamanan Dalam Negeri Yordania, Amer Sartawi, motif pelaku sampai saat ini belum diketahui. Menurut sumber, pelaku diidentifikasi sebagai seorang lelaki bernama Mustafa Aburuis (22). "Dia berasal dari kamp penampungan warga Palestina di Souf," kata sumber itu. Jarak Kamp Souf tidak terlalu jauh dari situs Jerash. Lokasi itu dibangun pada 1967 untuk menampung warga Palestina yang mengungsi dari Tepi Barat dan Jalur Gaza saat Perang Enam Hari antara Israel dan Koalisi Arab. Menurut Menteri Kesehatan, Saad Jabir, seluruh korban luka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Raja Hussein di Ibu Kota Amman. Menurut dia empat orang mengalami luka yang agak berat, sedangkan sisanya cedera ringan. Menurut saksi yang merupakan pemandu wisata, Zouheir Zreiqat, dia melihat pelaku beraksi ketika tengah hari. Menurut dia pelaku langsung menikam orang-orang yang ada di sana secara acak. "Kami mengejarnya sampai berhasil menangkap dan melumpuhkannya," kata Zreiqat. Kejadian penikaman bukan yang pertama kali terjadi di Yordania. Pada Desember 2016, sepuluh orang meninggal dan 30 orang luka akibat aksi penikaman di Benteng Karak. Sebanyak tujuh polisi, dua warga Yordania, dan seorang turis Kanada tewas dalam insiden itu. Sekitar 18,5 persen dari 10 juta warga Yordania diperkirakan menganggur dan hidup di bawah garis kemiskinan. Wisata menjadi salah satu penopang perekonomian mereka, yakni mencapai 14 persen dari pendapatan kotor. Perekonomian mereka masih terdampak krisis ekonomi 2007, Revolusi Semi Arab, dan konflik di Irak serta Suriah yang menjadi negara tetangga. Mereka kini mencoba mendongkrak kunjungan pelancong, tetapi jumlahnya kini malah menurun. (*) |
||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |