Home / Pekanbaru | ||||||
Rawan Wabah DBD, Aidil Amri Minta Diskes Tanggap Selasa, 05/11/2019 | 10:01 | ||||||
Ilustrasi. PEKANBARU - Setidaknya dari laporan yang diterima langsung oleh anggota DPRD Kota Pekanbaru Aidil Amri SSos, sudah ada delapan warga kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir (Rumpes) terindikasi terkena dampak demam berdarah dengue (DBD). Agar wabah DBD ini tidak makin meluas dan menelan korban jiwa, Politisi Demokrat ini minta Pemerintah Kota dalam hal ini Diskes untuk tanggap dan bergerak cepat dalam mengatasi wabah DBD tersebut. "Dapat kami sampaikan dalam sepekan ini sudah ada delapan orang warga kami (Limbungan, red) terkena dampak DBD. Untuk itu, kita minta Dinas kesehatan untuk cepat tanggap, merespon persoalan DBD ini. Jangan sampai masalah ini terus meluas. Ingat! Dinas harus berbuat sesuatu di tengah cuaca penghujan saat ini, semua jadi rawan," ujar Aidil, Selasa (5/11/2019). Dengan kondisi seperti yang diketahui langsung oleh Aidil ini, dia menyebutkan bahwa saat ini Limbungan disebutnya gawat darurat DBD. "Korbannya ada tiga anak kecil, kita minta dinas mengecek juga kondisi korban, dan harus ada sikap tegas untuk kedepannya," tegasnya. Diakuinya, dampak DBD ini dikarenakan kondisi lingkungan yang kotor, dan tentu tidak diperhatikan untuk dibersihkan, apalagi DBD ini muncul di saat musim penghujan seperti saat ini, yang banyak menghasilkan genangan air, termasuk juga banyak sampah yang tidak dibuang pada tempatnya, dan berserakan di lingkungan rumah. Dengan kondisi ini, Aidil juga menghimbau kepada seluruh perangkat pemerintahan, mulai dari Camat, Lurah, dan RT/RW untuk kembali menggalakkan budaya gotong royong seperti yang dulu pernah menjadi kebiasaan masyarakat Pekanbaru dalam bersih-bersih lingkungan maupun drainase. "Peran perangkat pemerintahan, Camat, Lurah, RT/RW sangat kita tunggu dalam upaya kembali menggerakkan gotong royong, ini tidak bisa ditinggalkan harus terus digalakkan, minimal seminggu sekali di hari Sabtu atau Ahad," saran Aidil. Kondisi dari dampak yang diakibatkan oleh sampah-sampah, lingkungan kotor ini adalah DBD saat hujan. "Lurah harus bisa mengkoordinir, dan semua harus bergerak, RT/RW harus tegas dan jangan hanya menjadi penonton saja," paparnya. Di samping itu, kepada warga Aidil juga mengimbau untuk dapat menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga pola hidup bersih. "Tidak bisa semua mengandalkan dari Pemko, tapi kita juga harus peduli," saran Aidil. Penulis : Mimi Purwanti Editor : Fauzia |
||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |