Home / DPRD Pekanbaru | ||||||
Progres Pembangunanan Pasar Induk Melempem, Dewan Nilai Pemko Tidak Tegas Rabu, 30/10/2019 | 12:02 | ||||||
Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru H Fatullah PEKANBARU - Sejak tahun 2016 hingga 2019 ini, progres pembangunan pasar induk Pekanbaru belum menunjukkan progres positif. Bahkan kalangan legislatif menilai pembangunan pasar induk yang "melempem" ini akibat Pemerintah Kota Pekanbaru tidak tegas kepada kontraktor yang telah lalai mencapai target kerja. Padahal, menurut Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru H Fatullah, jika pembangunan pasar induk ini rampung, bisa menampung para pedagang dalam melakukan bongkar muat barang dan membuat aktivitas pedagang lebih teratur. "Mampu apa tidak kontraktornya untuk merealisasikan itu. Kalau tidak mampu, kami minta untuk mundur saja,ββ tegas Fathullah, Rabu (30/10/2019). Menurut Politisi Gerindra ini lagi, Pemko, dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan selaku leading sektornya harus tegas terhadap kontraktor pelaksana pembangunan. "Pemko harus tegas, jika kontraktor tidak bisa memenuhi target, disarankan untuk diganti saja. Karena jika tidak maka pasar induk tidak akan pernah tercapai,β kata Fathullah lagi. Selama ini yang terjadi menurut Fatullah lagi, Pemko terlalu longgar, dengan memberikan dispensasi yang berlebihan (tambahan waktu lagi). Padahal sudah jelas sampai saat ini juga tidak ada progres yang tampak, kecuali hanya tonggak pondasi. Mestinya saat ini sudah rampung pembangunan pasar itu. βKan sudah jelas juga, tidak bisa membuktikan kinerja yang ditargetkan. Jadi cukuplah, jangan terlalu longgar dengan kontraktor itu, jika tidak mampu mereka ya ganti sajalah, tunggu apalagi. Karena sudah banyak warga yang mempertanyakan realisasi pasar ini," beber Fatullah lagi Maka dari itu, dengan melihat grafik pembangunan pasar induk ini tidak ada kejelasan, maka Komisi II berencana dan menjadwal kan pemanggilan terhadap kontraktor dan juga pihak Pemko sendiri. Bahkan juga akan melakukan sidak ke lokasi pembangunan pasar induk. Melihat kondisi saat ini juga, disebutkan Fathullah, bahwa Pekanbaru yang merupakan ibukota Provinsi Riau, merupakan kota besar dan menjadi rujukan atau perbandingan dari kota-kota besar lainnya. Maka pasar induk ini harus ada di tengah tingginya mobilitas pergerakan manusia dan kendaraan. Tujuannya menata rapi dan tertib. Saat ini, keberadaan pasar memang perlu perhatian dari Pemko. Penulis : Mimi Purwanti Editor : Yusni Fatimah |
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |