Home / Otonomi | ||||||
Sayang Sekali, Rp264 Miliar Dana Transfer APBN ke Riau Hangus Rabu, 30/10/2019 | 10:18 | ||||||
Ilustrasi PEKANBARU - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau, Bakhtaruddin mengungkapkan bahwa hingga Oktober 2019 dana transfer sebesar Rp264,29 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tidak terserap di Bumi Lancang Kuning ini. Menurut Bakhtaruddin, dana transfer yang sudah dipastikan hangus tersebut terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik sebesar Rp209,68 miliar, Dana Kelurahan sebesar Rp37,94 miliar, dan Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp16,67 miliar. "Dana transfer di Riau ini larinya belum kencang. Potensi gagal salurnya masih sangat tinggi, totalnya mencapai Rp264,29 miliar yang tidak terserap. Daerah kurang tanggap," kata Bakhtaruddin dalam seminar APBN dan Kebijakan Dana Transfer Tahun Anggaran 2020 di Pekanbaru, Selasa (29/10/2019). Adapun penyebab gagal salur ini, menurut Bakhtaruddin, antara lain karena masalah perencanaan, pengadaan, pelaksanaan, dan masalah administrasi lainnya yang mengalami keterlambatan. Contohnya, daerah terlambat mengupload persyaratan pencairan DAK Fisik yang sudah ditentukan batas akhirnya paling lambat 21 Oktober 2019. Sehingga jika melewati batas waktu itu, dana tidak bisa dicairkan. "Mohon ini jadi perhatian ke depannya, supaya berbagai kendala tersebut dapat diminimalisir sejak awal. Sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan dengan maksimal," tuturnya seperti dilansir mediacenter.riau.go.id. Di sisi lain, realisasi APBN 2019 di wilayah Riau, yang terdiri dari belanja kementerian/lembaga (K/L) dan belanja transfer (Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, DAK, DID, Dana Desa) sampai dengan Oktober 2019 tercatat sebesar Rp25,16 triliun, atau 70,77 persen dari total pagu yang dialokasikan untuk Riau sebesar Rp35,55 triliun. Bakhtaruddin menguraikan, realisasi APBN kementerian/lembaga sampai dengan 24 Oktober 2019 tercatat sebesar Rp5,654 tiriliun atau 65,91 persen dari total pagu yang dialokasikan untuk Riau sebesar Rp8,579 triliun. Prognosa realisasi anggaran sampai dengan Desember 2019 berada pada kisaran 93 persen sehingga dalam kurun waktu kurang dari dua bulan harus mengejar realisasi sebesar 27,09 persen. "Hal ini mengindikasikan masih terdapat pencairan anggaran yang menumpuk pada akhir tahun. Diharapkan hal tersebut dapat diperbaiki bersama di tahun depan melalui upaya perencanaan yang lebih matang dan mempercepat proses pengadaan melalui lelang pra-DIPA/lelang dini," kata Bakhtaruddin. Sedangkan dari alokasi dana transfer tahun 2019 sebesar Rp26,96 triliun, lanjut Bakhtaruddin, telah direalisasikan sampai dengan Oktober 2019 sebesar Rp19,5 triliun atau 72,32 persen terdiri dari transfer DBH sebesar Rp6,73 triliun, DAU sebesar Rp7,47 triliun, DAK Fisik Rp1,20 triliun, DAK Non-Fisik sebesar Rp2,59 triliun, DID sebesar Rp,23 miliar, dan Dana Desa sebesar Rp1,28 triliun. (*) |
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |