Home / Pekanbaru | |||||||||
23 Universitas di Riau Gelar Aksi Damai, Tuntut Jangan Lupakan Kasus Karhutla Kamis, 03/10/2019 | 17:37 | |||||||||
Massa mahasiswa gelar aksi damai di Halaman Kantor Gubernur Riau. PEKANBARU - Ribuan Aliansi Mahasiswa Riau (AMR) yang terdiri dari 23 universitas yang ada di Provinsi Riau kembali sambangi kantor Gubernur Riau melakukan aksi unjuk rasa, Kamis (3/10/2019). Kali ini, ribuan massa yang tergabung dari 23 universitas yang ada di Riau melakukan aksi damai. Setelah melakukan diskusi sebentar dengan aparat kepolisian dan perwakilan Pemerintah Riau, massa aksi demo diperbolehkan masuk ke halaman kantor Gubernur Riau. Setelah gerbang kantor Gubernur Riau dibuka, semua massa aksi disambut dengan Polisi Wanita (Polwan) cantik yang memegang spanduk dengan tulisan yang menarik perhatian pedemo, di antaranya "Yang damai ntar selfi sama aku". Zikri selaku perwakilan Korlap aksi demo mahasiswa Riau, dalam orasinya mengatakan ribuan massa gabungan seluruh universitas di Riau ini kembali mendatangi Kantor Gubernur Riau dikarenakan tersangka kasus Karhutla sudah ada, namun Karhutla dari hari ke hari semakin hilang isunya. "Kasus Karhutla hampir terlupakan kawan kawan," katanya. Zikri melanjutkan, mahasiswa ingin menuntut Gubernur Riau agar kembali mengatasi dan tidak melupakan Karhutla di Riau. Dan untuk tahun kedepannya, diminta tidak ada lagi kabut asap akibat Karhutla di Provinsi Riau. "Kami minta Karhutla jangan dilupakan begitu saja, tahun depan kami tidak ingin lagi ada kabut asap akibat Karhutla. Karena sudah banyak masyaraka Riau yang sengsara akibat kabut asap ini," sebutnya. "Sekarang kami melihat, isu Karhutla hilang dengan isu dan berita-berita dari pusat dan kami tidak mau itu terjadi. Karena bila Karhutla ini dibiarkan begitu saja nantinya Riau akan kembali lagi mengalami kebakaran hutan dan lahan," jelasnya. Selain itu massa juga kembali menuntut dan meminta Presiden Joko Widodo untuk kembali mengusut dan menuntaskan Karhutla Riau. Seterusnya meminta Kapolda Riau untuk tegas dalam menindak pelaku Karhutla. "Masalah asap ini sudah terulang di Riau selama 22 tahun. Dan untuk kedepannya kami tegaskan sekali lagi bahwa kami tidak mau itu semua terjadi lagi. Karena dari tahun ke tahun saya mengalami salemo. Dan Salemo ini sudah merupakan penyakit rutin masyarakat Riau," tutupnya. Penulis : Rivo Wijaya Editor : Fauzia |
|||||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |