Home / Otonomi | |||||||||
Syamsuar Hadiri Rapat Karhutla di Istana, Jokowi Ingatkan Kejadian Tahun 2015 Jangan Terulang Selasa, 06/08/2019 | 13:22 | |||||||||
Karhutla PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar menghadiri rapat Karhutla di istana negara, Presiden Jokowi sebut kabut asap sudah ganggu negara tetangga. Sementara itu Karhutla di Riau masih menjadi-jadi, saat ini Karhutla sedang terjadi di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Riau. Presiden RI, Joko Widodo, meminta kepada Gubernur, Pangdam dan Kapolda agar bekerjasama dalam menangani Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayahnya masing-masing. Jokowi menginstruksikan kepada bawahnya agar segera menangani kebakaran lahan yang saat ini sedang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. "Instruksi pak presiden tadi, jelas, bahwa api sekecil apapun agar segera dipadamkan, supaya jangan sampai ada kebakaran yang besar," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger saat mendampingi Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menghadiri undangan presiden di Istana bersama sejumlah Gubernur lainya dalam rapat koordinasi nasional pengendalian Karhutla di Istana Negara, Selasa (6/8/2019) dikutip dari Tribunpekanbaru. Dalam rapat tersebut, Presiden Jokowi langsung memberikan pengarahan kepada sejumlah gubenur yang daerahnya rawan Karhutla satu di antaranya Gubernur Riau, Syamsuar. Rapat tersebut juga dihadiri oleh Menko Polhukam Wiranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. "Pak Presiden juga mengingatkan kepada kami semua agar kejadian kebakaran lahan pada tahun 2015 tidak terulang lagi, " ujarnya. Selain itu, dalam arahannya, presiden Jokowi juga mengingatkan soal pentingnya melakukan upaya pencegahan. Sebab jika api sudah membesar sulit untuk dipadamkan, sehingga membutuhkan biaya dan waktu serta personil yang banyak untuk memadamkannya. "Yang paling penting adalah pencegahan, jangan sampai api membesar dan bingung untuk memadamkannya," kata Edwar mengulang kembali arahan presiden dalam pertemuan tersebut. Dalam rapat koordinasi tersebut presiden juga menyampaikan atensi, akan mencopot Pangdam, Kapolda, Danrem, Dandim dan Kapolres jika tidak mampu mengatasi masalah Karhutla di wilayahnya masing-masing. Setidaknya ada empat poin penting yang disampaikan presiden dalam rapat tersebut. Pertama soal prioritas pencegahan melalui patroli dan deteksi dini. Kedua, penataan ekosistem gambut agar tetap basah. Ketiga, sesegara mungkin lakukan pemadaman jika ada api, jangan tunggu api membesar baru dipadamkan. Terkahir, tingkatkan langkah Gakum dan harus konsisten. "Pak presiden juga mengingatkan soal kabut asap tahun ini yang mulai mengganggu negara tetangga, sehingga persoalan ini diminta segara diselesaikan dengan upaya maksimal, agar kita tidak malu dengan negara tetangga yang terkena dampak asap akibat kebakaran hutan dan lahan dari negara kita," katanya. Karhutla di Riau, Gubri Syamsuar Rapat Karhutla di Istana Negara, Jokowi Sebut Kabut Asap sudah Ganggu Negara Tetangga. (*) |
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |