Home / Pekanbaru | |||||||||
Dinilai Otoriter, Mahasiswa UIN Suska Unjuk Rasa Tuntut Rektor Kembalikan Demokrasi di Kampus Rabu, 26/06/2019 | 21:07 | |||||||||
Ilustrasi PEKANBARU - Mahasiswa UIN Suska Riau menggelar unjuk rasa di Gedung Rektorat menuntut pihak rektorat mengembalikan demokrasi di kampus, Rabu, 26 Juni 2019. Dalam aksi itu mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan terkait kebijakan rektorat yang dinilai otoriter dan banyak merugikan mahasiswa. Sebelum aksi, mahasiswa terlebih dahulu keliling kampus menjemput mahasiswa lainnya. Massa yang sampai di gedung rekorat saat tengah hari itu terebih dahulu melaksanakan salat Zuhur berjamaah di lobi Gedung Rektorat Dalam aksi berlangsung sekitar satu jam itu mahasiswa bergantian orasi mengecam kebijakan rektorat yang diniai membatasi gerak organisasi mahasiswa di kampus dan sejumah persoalan yang merugikan mahasiswa. Salah satu orator Yudi Utama mengatakan aksi unjuk rasa mahasiswa di kampus dijamin Undang-Undang. Menurutnya kebijakan Rektor melarang atau mengancam mahasiswa yang unjuk rasa sama saja menentang prinsip kebebasan berpendapat. "Jika tidak siap didemo jangan jadi pemimpin. Jangan seenaknya saja menekan kami dengan kebijakan yang sewenang-wenang. Kami ajak bicara baik-baik tapi ditolak, terus kami harus apa? Kekuasaan telah membutakan mata," kata Yudi dalam orasinya. Mahasiswa gagal bertemu Rektor karena menurut pejabat kampus yang menemui mahasiswa, Rektor tidak datang ke kampus hari ini. Massa aksi ditemui oleh Wakil Rektor III Promadi Karim dan sejumlah pejabat kampus. Mahasiwa yang kecewa karena gagal bertemu Rektor kemudian menggelar konferensi pers membacakan pernyataan sikap. "Demokrasi merupakan suatu kemewahan yang diperjuangakan dengan pengorbanan yang tidak mudah oleh para reformis di masa lalu. Demokrasi hak bagi setiap warga negara dan dilindungi oleh negara. Kami mewakili mahasiswa dari semua fakutas UIN Suska Riau menyatakan pernyataan sikap yang telah kami buat beberapa waktu lalu," kata Fachrul Auza'i membacakan tuntutan mahasiswa. Selanjutnya ia membacakan poin-poin tuntutan terkait kebijakan rektorat selama UIN Suska dijabat Rektor Akhmad Mujahidin. Aspirasi yang disampaikan yaitu menuntut pihak kampus mengembalikan budaya demokrasi di kampus, di mana Rektor mengeluarkan sejumlah peraturan yang dianggap teralu jauh mengatur organisasi mahasiswa. Selanjutnya menuntut Rektor menuntuaskan persoalan Uang Kuiah Tunggal (UKT) yang memberatkan mahasiswa tidak mampu, menuntut Rektor menghapuskan pakta integritas sebagai syarat bagi pengurus organisasi mahasiswa, meminta layanan perpustakaan fakultas diaktifkan kembali. "Selanjutnya kami meminta Rektor mengeluarkan SK kepengurusan sesuai masa bakti satu tahun sebagaimana yang tertuang dalam Pendis, meminta transparansi anggaran mahasiswa, meningkatkan fasiitas kampus khususnya keamanan dan pembangunan fasilitas olahraga, menyelesaikan pembangunan masjid UIN Suska, dan kembalikan izin kegiatan malam khususnya bagi organisasi mahasiswa," ujar Fachrul Auza'i. (rilis)
|
|||||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |