Home / Otonomi | |||||||||
BPBD Dibantu PT Sinar Mas Padamkan Api yang Bakar Lahan 6 Hektare di Dumai Senin, 11/02/2019 | 14:01 | |||||||||
Satu unit helikopter Water Bombing jenis Super Puma milik APP Sinar Mas Forestry Type AS332 diterjunkan untuk padamkan api. PEKANBARU - Belum lama ini, kebakaran hebat yang terjadi di lahan perkebunan sawit belukar milik masyarakat di Kelurahan Bangsal Aceh, Kecamatan Sungai Sembilang, Kota Dumai, telah dipadamkan. Saat ini masih dalam tahap pendinginan.
Lokasi lahan yang terbakar ini diperkirakan luasnya mencapai hingga 6 hektare dan dipastikan berada di luar areal konsesi, yang berjarak 4,5 KM, dari batas PT Ruas Utama Jaya yang merupakan mitra PT Sinar Mas Forestry. Petugas gabungan dari Satgas Karhutla Riau dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai serta TNI dan Polri dengan cepat memadamkan api yang sempat meluas hampir memasuki areal korporasi. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edward Sanger, saat dihubungi halloriau.com, Senin (11/2/2019) siang, mengatakan lahan yang terbakar itu sudah dalam kondisi tanpa api. "Sekarang lahan yang terbakar itu, sudah dalam tahap pendinginan. Apinya sudah tidak ada lagi," ungkap Edward. Dalam proses pemadaman beberapa hari lalu, petugas gabungan di lapangan menemui berbagai rintangan. Salah satunya faktor cuaca yang masih kurang bersahabat. Selain itu akses menuju lokasi api sulit ditempuh dengan berjalan kaki. "Faktornya cuaca ditambah angin yang kencang, panas terik matahari dan akses sulit dilalui petugas saat proses upaya pemadaman api. Namun sudah dilewati dengan lancar," sebut Edward. Dalam proses pemadaman lahan terbakar ini, menurut Edward, mendapat bantuan dari pelaku dunia usaha (Perusahaan) berbatasan langsung dengan lokasi kebakaran itu. Satu unit helikopter Water Bombing jenis Super Puma milik APP Sinar Mas Forestry Type AS332 diterjunkan. "Selain petugas Satgas Karhutla, helikopter Water Bombing diperbantukan milik PT Sinar Mas ke lokasi untuk memadamkan api dari jalur udara. Itulah partisipasi dunia usaha yang kita harapkan," papar Edward. Di samping itu, Edward mengajak seluruh masyarakat Riau untuk menghindari pembukaan lahan dengan cara instan atau membakar yang dapat merugikan hal layak banyak. Efek dari kebakaran itu asap mengepul dimana yang dapat menutup jarak pandang. "Jangan ada lagi yang membuka lahan untuk perkebunan dengan cara membakarnya. Karena itu dapat merugikan kita semua," imbuh Edward. Penulis : Helmi Editor : Yusni Fatimah |
|||||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |