• HOME
  • OTONOMI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OTOMOTIF
  • HUKRIM
  • OLAHRAGA
  • HALLO INDONESIA
  • HALLO SAWIT
  • INDEKS BERITA
  • REDAKSI
  • FULL SITE
  •  



  Home / Dumai

Duh, Korban Banjir di Dumai Mulai Terserang Penyakit
Rabu, 17/10/2018 | 17:27

Salah satu Warga Kelurahan Bumi Ayu yang mengungsi kentenda darurat akibat banjir.
Salah satu Warga Kelurahan Bumi Ayu yang mengungsi kentenda darurat akibat banjir.

DUMAI - Warga Kelurahan Bumi Ayu Kecamatan Dumai Selatan Kota Dumai yang terdampak bencana banjir mulai terkena penyakit.

Rumah ratusan warga di Kelurahan Bumi Ayu sudah tiga hari terendam air dengan kedalaman 40 cm hingga satu meter. Mereka mengungsi di tenda pengungsian yang didirikan oleh BPBD dan Dinas Sosial Kota Dumai.

Pantaun di tenda pengungsian banyak warga yang mulai terserang penyakit. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak yang ikut mengungsi juga sudah terkena penyakit seperti gatal-gatal dan diare, banyak juga warga yang kena pegal-pegal, demam, dan batuk.

Warga banyak terkena penyakit ini lantaran mereka terlalu sering terkena air banjir. Apalagi air luapan sungai Dumai cukup kotor sehingga bisa menyebabkan gatal-gatal dan kutu air.

Kepala Puskesmas Bumi Ayu dr Ivon mengatakan, jumlah warga yang terkena penyakit sebanyak 78 orang.

"Jumlah pasien ditenda pengungsian selama tiga hari belakangan ini sebanyak 78 orang," kata dr Ivon, Rabu (17/10/2018).

Dirincinya, warga yang terkena diare 3 orang, batuk, pilek dan demam 30 orang, gatal-gatal dan kutu air 20 orang, pegal-pegal 3 orang dan cek ibu hamil 3 orang.

Tim medis dari Puskesmas Bumi Ayu akan terus melakukan pemeriksaan kesehatan kepada seluruh pengungsi di tenda darurat.

Salah satu pengungsi yang anaknya terkena diare mengaku anaknya sudah dua hari terkena diare dan gatal-gatal.

"Sudah dua hari belakangan ini anak saya terkena diare dan gatal-gatal," kata pengungsi yang enggan menyebutkan namanya.

Ia pun mengaku tengah hamil anak ke 2 dan idak inngin berlama-lama tinggal di tenda pengungsian. Ia ingin segera pulang ke rumah karena usia kandungannya yang sudah mulai membesar terkadang sering merasakan nyeri saat kecapekan.

"Selama berada di tenda pengungsian perut saya sering nyeri dan keram. Saat diperiksa, kata dokter akibat kecapekan. Makanya saya ingin cepat pulang dan kasihan anak saya sudah dua hari terkena diare," keluhnya sambil menggendong anak pertamanya yang masih berusia sekitar tiga tahun.

Lanjutnya, yang membuat dia kecapekan adalah harus bolak - balek dari tenda darurat ke rumah untuk meliht dan memastikan rumah aman.

"Sehari bisa sampai dua kali bolak - balik dari rumah ke tenda pengungsian hanya untuk melihat kondisi rumah, saya harus menerjang jalanan yang sudah tergenang air setinggi 40 sampai satu meter untuk sampai ke rumah, sebab suami saya kerja dari pagi dan baru pulang sore," sebutnya.

Diakuinya, rumah tempat tinggalnya sudah tiga hari terendam banjir. "Kemarin air masuk sampai se pinggang, diperkirakan sampai satu meter, saya berharap air cepat surut biar bisa kami pulang," pungkasnya.

Pantauan Halloriau.com pada Rabu sore, dari mistar air yang terpasang di Sungai Dumai, debit air Sungai Dumai hari ini mengalami peningakatan 20 cm dari hari sebelumnya. Selasa sore kemarin debit air sungai Dumai berada di level 360 cm, hari ini naik menjadi 380 cm.

Korban banjir diprediksi semakin meningkat akibat meluapnya air Sungai Dumai akibat hujan deras pada Selasa sore kemarin.

Penulis: Bambang
Editor: Yusni Fatimah







Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)



  Berita Terkait :
  22/01/2021 | 21:33 Wib
XL Axiata Kirim Donasi untuk Korban Banjir Batam
Hallo Indonesia22/01/2021 | 14:19 Wib
Agar Cepat Atasi Banjir, Longsor dan Jalan Berlubang, PUPR Riau Minta UPT Siaga 24 Jam
Otonomi20/01/2021 | 08:45 Wib
Antisipasi Banjir, Karhutla dan Keputusan MK, Polres Inhu Gelar Apel
Inhu17/01/2021 | 06:42 Wib
Enam Orang Tewas Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Manado
Hallo Indonesia17/01/2021 | 06:23 Wib
Kapolres Kepulauan Meranti Gandeng DLH Olah Sampah Plastik Jadi Batako dan Paving Block
Meranti16/01/2021 | 12:31 Wib
Banjir di Kabupaten Balangan Kalsel, 3.571 Rumah Teredam
Hallo Indonesia14/01/2021 | 17:05 Wib
Pemkab Siak Beri 100 Paket Sembako bagi Masyarakat Korban Banjir di Teluk Lanus
Siak13/01/2021 | 10:43 Wib
Curah Hujan Tinggi, Masyarakat Diminta Waspada Banjir
Kampar12/01/2021 | 11:58 Wib
Soroti Masalah Banjir di Pekanbaru, DPRD Riau Akan Gelar Rapat dengan Dinas PUPR
DPRD Prov. Riau11/01/2021 | 16:12 Wib
Antisipasi Banjir di Pelalawan, BPBD Pantau Lokasi Rawan Banjir Dua Kecamatan Ini
Pelalawan11/01/2021 | 11:59 Wib
BPBD Riau Akui Sudah Bersiap Hadapi Bencana Banjir
Otonomi
   






  Berita Lainnya :
26/01/2021 | 21:05 Wib
Mahasiswa Ditemukan Tewas di Kamar Mandi Kos
Hukrim26/01/2021 | 21:01 Wib
Dikawal Ketat, 4.080 Dosis Vaksin Covid-19 Tiba di Inhu
Inhu26/01/2021 | 20:58 Wib
Polda Riau Ungkap Kosmetik Ilegal Via Online Shopee
Hukrim26/01/2021 | 19:49 Wib
Tiga Bulan Tidak Bekerja karena Sakit, Ibu dan Kedua Anaknya Hanya Bisa Makan dengan Kecap
Otonomi26/01/2021 | 19:13 Wib
Dokter Spesialis Kosong, Pelayanan Poli Anak RSUD Kepulauan Meranti Ditutup
Meranti26/01/2021 | 19:03 Wib
Tembus 1 Juta Kasus, Ini Strategi Menkes Turunkan Penularan Covid-19
Hallo Indonesia26/01/2021 | 18:57 Wib
Covid-19 Riau Tambah 133 Kasus, 9 Meninggal. Berikut Sebarannya
Otonomi26/01/2021 | 18:50 Wib
Suzuki Hadirkan Servis Gratis bagi Korban Banjir Kalsel
Suzuki26/01/2021 | 18:11 Wib
Resmikan Gedung Baru Imigrasi, Bupati Inhil Harapkan Pelayanan Prima
Inhil26/01/2021 | 18:07 Wib
PT Timah Salurkan Dana Bergulir Program Kemitraan ke Pelaku UMKM
Meranti26/01/2021 | 18:04 Wib
Desak Periksa Syamsuar, Spanduk Korupsi Muat Wajah Syamsuar dan Yan Prana
Hukrim
Komentar Anda :