Home / Meranti | ||||||
Waspada!! Aliran Sesat Berkembang di Meranti Rabu, 12/04/2017 | 15:25 | ||||||
SELATPANJANG - Sekelompok pengajian yang diduga sesat mulai berkembang di Desa Alahair Timur, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti. Melalui keluarga dan kerabat, kelompok ini terus mengembangkan sayap hingga akhirnya terendus warga.
Kenyataan itu pula yang membuat warga resah dan berharap kepada pemerintah dan instansi terkait segera menindaklanjutinya. "Kami hanya khawatir, suatu saat kelompok ini bisa mempengaruhi warga dan anak-anak kami," kata salah seorang warga Jalan Jambu, Desa Alahair Timur yang meminta namanya tidak disebutkan dalam pemberitaan, selasa (11/4/2017). Kekhawatiran dan kecurigaan pria bertubuh atletis ini bukan tanpa alasan. Berdasarkan informasi yang ia dengar dari sejumlah warga, kelompok pengajian itu melaksanakan ajaran agama sangat mirip dengan kelompok Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Pengajian yang dilakukan juga sangat aneh dan hanya berlaku bagi kelompoknya sendiri. Tidak hanya pengajian biasa, salat jumat pun dilakukan di rumah pimpinan mereka. "Setahu saya LDII itu sudah dicap sebagai aliran sesat dan dilarang berkembang di Indonesia. Makanya informasi ini harus segera kita sebarluaskan agar masyarakat tau dan tidak mudah terpengaruh," harapnya, sambil menunjukkan sebuah tulisan yang diunduh dari internet mengenai pengikut LDII sehingga disebut sesat. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kepulauan Meranti, Mustafa yang dikonfirmasi juga mengaku telah mengetahuinya. Bahkan, MUI sudah pula melakukan pertemuan dengan kelompok tersebut sekitar dua minggu lalu di Kantor MUI Meranti Komplek Masjid Agung Darul Ulum Jalan Siak, Selatpanjang Kota. Audiensi dan silaturrahmi tersebut, kata Mustafa, juga atas permintaan pengurus LDII. Pertemuan itu menyusul setelah adanya pertemuan dan desakan dari masyarakat Alahair Timur. Rencananya, MUI juga akan membahasnya kembali bersama Pemerintah Daerah melalui Kesbangpolinmas. Mustafa juga membenarkan bahwa kelompok tersebut adalah pengikut LDII yang sebelumnya telah diconteng sebagai salah satu kelompok aliran sesat yang dilarang berkembang di Indonesia. Namun pada perkembangannya, lembaga tersebut sudah mulai mau melebur dan mengikuti ajaran Islam yang sesungguhnya. "Benar, mereka adalah pengikut LDII. Masalah ini sudah sampai ke tingkat kabupaten. Kita juga sudah melarang mereka agar tidak mengadakan pengajian di rumah yang mereka jadikan masjid," ungkap Mustafa. Ketika disinggung mengenai ajaran LDII, Mustafa mengatakan bahwa pengurus LDII Meranti yang ternyata dipimpin oleh seorang pejabat telah mengakui bahwa ajaran yang disampaikan menyimpang. Berdasarkan pertemuan itu, maka diambil beberapa kesepakatan yang intinya LDII sepakat untuk menjalan agama sesuai syariat Islam. "Mereka mengaku salah dan mau menjalankan syariat Islam yang sesungguhnya. Bahkan mereka minta MUI membantu memberikan pengajian di tempat mereka. Kita juga sudah berkoordinasi ke provinsi tentang hal ini. Kalau dulu benar mereka sesat dan dilarang, tapi selagi mereka mau berubah dan taubat tetap kita bina, asalkan benar-benar berubah," tambahnya. Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber, pengikut LDII terbagi menjadi beberapa kelompok. Keberadaan kelompok ini sangat ditentang, karena sebagian dari mereka tidak mengatakan muslim, selain golongan mereka sebagai orang kafir atau najis. Mereka hanya memvonis selain mereka adalah orang-orang yang sesat. Ada dari mereka (LDII Lemkari) yang menyatakan selain golongan mereka adalah najis. Tak heran jika dalam ajaran kelompok LDII selalu membersihkan tempat duduk orang yang bukan dari kelompok mereka karena dianggap najis. Penulis : Ali Imroen Editor : Unik Susanti |
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |