PEKANBARU - Tim satuan tugas (Satgas) Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) melakukan langkah penting dengan mengenalkan dan mensosialisasikan Sistem Aplikasi Aduan Pungli (Si Duli) kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam melaporkan praktik pungli yang terjadi di sekitar mereka, baik dalam layanan publik maupun di luar layanan tersebut.

Elly Wardhani, Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, menyatakan harapannya agar masyarakat menjadi lebih berani dalam melaporkan tindakan pungli. Dia menggarisbawahi bahwa masih banyak masyarakat yang belum terampil menggunakan teknologi dan takut melapor mengenai pungli.

Menurutnya, sosialisasi seperti ini sangat penting agar masyarakat memahami bahwa melapor dapat membantu meningkatkan pelayanan publik yang lebih baik.

"Saat ini masih banyak masyarakat yang takut melapor karena khawatir terlibat lebih dalam atau dipanggil. Dengan adanya sosialisasi ini, kami berharap masyarakat menjadi lebih berani dan menyadari bahwa melapor adalah langkah yang membantu menciptakan pelayanan publik yang lebih prima," ungkap Elly.

Dia juga menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak terkait dalam mengajak masyarakat untuk aktif melapor. Harapannya, dengan tersebarnya informasi mengenai Si Duli di masyarakat, akan tercipta lingkungan yang bersih dari praktik pungli.

Koordinator Kelompok Kerja Pencegahan Satgas Saber Pungli, Adhi Satya Perkasa, menjelaskan bahwa aplikasi Si Duli dirancang untuk mendukung dan meningkatkan pelayanan publik bagi masyarakat. Meskipun masih dalam tahap pengenalan dan uji coba, aplikasi ini akan terus diperbaiki guna mempermudah akses dan pelaporan pungli oleh semua kalangan masyarakat.

"Meskipun aplikasi ini belum diluncurkan resmi, kami sedang mengenalkannya dan melakukan uji coba simulasi. Kami akan terus memperbaiki aplikasi ini agar semakin mudah digunakan oleh masyarakat dari berbagai kalangan untuk melaporkan praktik pungli yang terjadi," papar Adhi Satya.

Dia juga menegaskan bahwa data yang dilaporkan oleh masyarakat akan dijamin kerahasiaannya. Meskipun pelapor harus mencantumkan nama mereka, namun hanya pusat yang memiliki akses untuk melihat data tersebut. Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat agar tidak takut melapor.

"Saat melapor, memang diperlukan untuk mencantumkan nama agar tidak terjadi penyalahgunaan. Namun, kami menjamin kerahasiaan identitas pelapor, hanya pusat yang memiliki akses ke data tersebut. Kami sangat menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan oleh masyarakat," tegasnya dikutip dari MC.riau.go.id.

Dengan langkah-langkah ini, Satgas Saber Pungli Riau berharap dapat melibatkan masyarakat secara aktif dalam memerangi praktik pungli serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan transparan. (*)