Home / Pekanbaru | |||||||||
Pesawat Asing Dipaksa Turun di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Ini Penjelasannya Selasa, 14/11/2023 | 22:17 | |||||||||
Simulasi personel Satpom Lanud Roesmin Nurjadin membawa pilot untuk pemeriksaan lebih lanjut (foto/int) PEKANBARU - Pesawat asing yang memasuki wilayah Barat Indonesia dipaksa mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Selasa (14/11/2023). Pesawat asing (Lasa X) itu dianggap melanggar wilayah udara Sumatera. Ini merupakan latihan force down kali ini diskenariokan adanya pesawat asing (Lasa X) yang melanggar wilayah udara. Latihan simulasi ini digelar Pangkalan TNI Angkatan Udara Roesmin Nurjadin. Kemudian dilanjutkan laporan ke komando atas, selanjutnya komando atas memerintahkan kepada Lanud Roesmin Nurjadin yang memiliki pesawat tempur untuk melaksanakan force down di Lanud Roesmin Nurjadin. Setelah mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin, pesawat digiring menuju Apron Hangar Lengkung dengan menggunakan follow me car dan dikawal ketat dari pasukan Batalyon Komando 462 Kopasgat dan Satuan Polisi Militer (Satpom) Lanud Roesmin Nurjadin untuk menyergap pesawat asing tersebut. Sesuai prosedur setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, personel Satpom Lanud Roesmin Nurjadin membawa pilot untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh tim Intelijen, Satpom, dan Staf Hukum Lanud Roesmin Nurjadin, terkit dokumen dan data-data lain yang diperlukan. Dalam pelaksanaan simulasi Force Down kali ini, Lanud Roesmin Nurjadin melibatkan pesawat Hawk 209 dari Skadron Udara 12, Pasukan Yonko 462 Kopasgat, serta staf terkait yang apabila terjadi Force Down akan terlibat. Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Mohammad Nurdin, menyampaikan latihan Force Down kali ini dititik beratkan pada penanganan pasca pesawat dipaksa mendarat, bagaimana penanganan pilot, pesawat dan hal-hal lain yang telah ditentukan pada prosedur force down. Untuk itu Komandan berharap kepada seluruh personel yang terlibat dalam latihan ini agar melaksanakan dengan serius dan sungguh- sungguh serta penuh tanggung jawab agar dapat meningkatkan pemahaman, kemampuan personel, dalam pengendalian operasi force down. "Latihan itu adalah sarana untuk kita menjadi terlatih, siap, lalu profesional. Setiap latihan memiliki skenario yang berbeda untuk kita siap dengan dinamika di lapangan, oleh karena itu saya berharap, apa yang telah dilatihkan dapat dijadikan pengalaman dan pedoman pelaksanaan tugas ke depan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), Sehingga latihan ini hendaknya dapat dipertahankan serta ditingkatkan lagi pada latihan berikutnya," tegasnya. Penulis: Bayu Derriansyah |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |