Home / Pemprov Riau | |||||||||
Bantah Jual-Beli Darah di RSUD Arifin Achmad, Syamsuar: Kalau Ada, Kami Tindak Senin, 31/10/2022 | 16:29 | |||||||||
Gubernur Riau, Syamsuar.(foto: int) PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar membantah isu jual beli darah yang melibatkan pegawai RSUD Arifin Achmad. Isu itu mulai mencuat setelah adanya kejadian cekcok keluarga pasien dengan pegawai rumah sakit 'pelat merah' tersebut. Pegawai rumah sakit itu berdalih tak memiliki stok darah dan alat pengecek darah. "Katanya ada jual beli darah, ya tunjukkan orangnya yang mana. Yang jelas kalau memang ada tentu kami tindak," kata Syamsuar usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Riau, Senin (3/10/2022). Dia mengatakan, sangat tidak patut jika memang ada pegawai RSUD Arifin Achmad terlibat jual beli darah kepada pasien. "Selama saya menjabat, belum ada dengar ada jual beli darah seperti itu," ujarnya. Menurutnya, Pemprov Riau bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) serta relawan donor darah untuk pengadaan darah. "Belum pernah ada jual beli darah. Kalau memang betul ada tentu kami tindak," tutupnya. Senada dengan Syamsuar, Direktur Utama RSUD Arifin Achmad, Wan Fajriatul Mamnunah, juga mengatakan selama ini stok darah di RSUD Arifin Ahmad disuplai PMI. Jika stok darah di PMI tak tersedia, kata dia, maka ketersedian darah di bank darah RSUD Arifin Achmad juga akan kosong. Ia melanjutkan, stok darah yang tidak tersedia akan diinformasikan kepada keluarga pasien yang membutuhkan agar segera mencari pendonor. Namun, keluarga pasien akan diinformasikan kembali ketika darah yang dibutuhkan tersedia dari PMI. "Tidak ada istilahnya tadi jual beli darah itu enggak ada karena kebutuhan darah itu pasti PMI yang akan menginformasikan ke kami," pungkasnya. Penulis: Rico Mardianto |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |