Home / Olahraga | |||||||||
Bermatraskan Tanah Beratapkan Daun Rumbia, Sasana Tinju Alper Lahirkan Atlet Berprestasi Selasa, 18/02/2020 | 20:46 | |||||||||
Sasana tinju Alper kondisinya tampak memprihatinkan, lantainya tanah dan atapnya dari daun rumbia yang sudah bocor. SELATPANJANG - Sasana tinju Alah Air Perjuangan atau lebih dikenal dengan sebutan Alper sudah melahirkan para petinju amatir yang handal baik di tingkat provinsi maupun nasional. Selain memperoleh gelar juara dari berbagai kejuaraan, petinju yang lahir dari sasana ini pernah menjadi yang terbanyak mewakili Provinsi Riau dalam ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) di Manokwari, Papua Barat. Namun ketika melihat kondisi tempat latihan mereka, tidak ada yang bisa membayangkan dibenaknya. Dimana berbagai prestasi yang telah diraih dinilai tidak sebanding dengan tempat para atlet tinju ini melakukan latihan seperti berduel satu sama lain maupun memukul samsak. Sasana tinju Alper yang berdiri sejak 2016 lalu menjadi satu-satunya tempat latihan tinju di Kabupaten Kepulauan Meranti, kondisinya sangat memprihatinkan. Matras tanah dijadikan ring, sedangkan atap yang terbuat dari daun rumbia, yang digunakan hanya untuk sekedar melindungi dari panas pun kondisinya sudah bocor. Meskipun dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dan dengan fasilitas yang seadanya tidak membuat semangat para atlet dan pelatih menjadi surut untuk terus latihan. Edy Supiyanto, pria yang telah membawa Kepulauan Meranti sebagai juara umum pada Kejuaraan Tinju Amatir Yunior Youth Bupati Cup 2019 memperebutkan Bupati Kepulauan Meranti Cup yang diikuti 8 kabupaten di Riau itu memang menjadi sosok yang paling berjasa di sasana Alper. Dalam waktu singkat dia telah melahirkan atlet-atlet tinju yang handal dan berprestasi "Atlet tinju kita sudah beberapa kali menorehkan prestasi di berbagai ajang bergengsi di Provinsi Riau bahkan di tingkat nasional termasuk pada Porprov di Kabupaten Kampar 2017 lalu. Atlet-atlet tinju kita sudah menorehkan prestasi di berbagai kejuaraan bergengsi," ungkap Edy. Dikatakannya ada kabar yang menggembirakan, dimana kondisi sasana yang sudah 'hancur' ini akan segera dibangun pada tahun ini "Beginilah kondisi sasana tinju kita. Inshaallah tahun ini menurut informasi akan dibangun oleh pemerintah daerah melalui dana Pokir yang diusulkan oleh DPRD dengan ukuran 10x16 meter," kata Edy. Sementara itu Ketua Persatuan Tinju Indonesia (Pertina) Kabupaten Kepulauan Meranti, Ardiansyah saat dikonfirmasikan terkait hal ini membenarkan kondisi sasana tinju di Kabupaten Kepulauan Meranti memang sangat mempriatinkan, namun ketua DPRD ini telah mengusulkan ke pemerintah daerah untuk dibangun pada tahun ini. "Akhirnya rencana pembangunan sasana tinju tersebut akan dibangun segera dan tahun ini kita akan memliki sasana tinju baru," kata Ardiansyah. Dikatakan pria yang akrab disapa Jack itu tinju merupakan olahraga yang memerlukan anggaran sangat besar karena semua peralatan olahrga tinju itu harganya mahal. "Seperti sarung tinju itu saja harga standarnya Rp2,5 juta perpasang begitu juga dengan harga sepatu yang di gunakan cukup mahal bisa mencapai jutaan rupiah," kata Jack. Penulis : Ali Imron Editor : Fauzia |
|||||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |