Home / Pelalawan | ||||||
Agar Perempuan Berpartisipasi di Masyarakat, APP Sinar Mas Taja Pelatihan Wirausaha untuk Ibu-ibu PKK Kamis, 13/02/2020 | 06:04 | ||||||
Ketua Penggerak PKK Kec Pangkalan Kuras Fifia Yulianti Firdaus didampingi Sustainability Program APP Sinar Mas, Luluk, sedang memperhatikan Praktik Peserta Pelatihan Pemberdayaan Perempuan APP Sinar Mas & Marta Tilaar Group. PELALAWAN - APP Sinar Mas menyelenggarakan Program pelatihan yang berjalan selama tiga hari sejak Selasa (11/2) hingga Kamis (13/2) untuk Ibu-ibu PKK dari 15 Desa/Kelurahan se Kecamatan Pangkalan Kuras. Pelatihan tersebut mencakup kewirausahaan dan pelestarian tanaman herbal serta praktik kecantikan atau beauty class. Manajer Sustainability & Stakeholder Engagement APP Sinar Mas Sera Noviany mengatakan peserta yang mengikuti kegiatan itu berasal dari 16 desa peserta program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) dan berada di sekitar kawasan konsesi PT Arara Abadi (unit usaha APP Sinar Mas) di Pelalawan. "Kita ingin perempuan di wilayah kita bisa berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat. Perempuan sejatinya memiliki potensi besar untuk turut berpartisipasi di masyarakat," lanjutnya. Secara garis besar, Sera menuturkan jika para peserta pelatihan diperkenalkan mengenai jenis-jenis dan manfaat tanaman herbal, hortikultura hingga tanaman hutan yang ada di sekitar lingkungan mereka tinggal. Kemudian, MTG sebagai salah satu perusahaan kosmetika dan jamu terkemuka di Indonesia memberikan pemahaman untuk mengolah komoditas itu hingga memiliki manfaat optimal untuk kesehatan serta memproduksi hingga memiliki nilai tambah dan dipasarkan. Pada akhirnya, melalui pelatihan yang diberikan akan memperkuat ekonomi keluarga. Selain itu, dapat membuat keluarga-keluarga di Pelalawan semakin sehat dengan memanfaatkan beragam herbal yang selama ini tersedia, namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Head of Kampung Jamu Organik MTG Heru Wardana mengatakan melalui program itu pihaknya juga ingin menggugah kesadaran wanita agar dapat berperan lebih kepada keluarga dan masyarakat. "Peran ibu-ibu itu tidak bisa ditinggalkan. Oleh karena itu kami menggugah mereka untuk melakukan sesuatu. Mereka ini nantinya diharapkan bisa menyalurkan ilmunya kepada ibu-ibu yang lain di kampung. Mudah kok, kalau bisa melakukan ini kenapa harus menganggur," kata Heru. Dia juga menuturkan jika melalui program ini, para peserta ibu-ibu juga memiliki peran dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). "Justru melalui para ibu-ibu ini, akan lebih efektif mensosialisasikan pencegahan karhutla, karena akan lebih didengar di lingkungan keluarganya," tuturnya. Kabupaten Pelalawan merupakan lokasi keempat di Riau yang memperoleh program tersebut, setelah sebelumnya program serupa berjalan di Kecamatan Tualang dan Kandis di Kabupaten Siak serta di Tapung, Kabupaten Kampar. Secara nasional program ini akan menyasar ke 1.000 perempuan di enam provinsi yakni Jambi, Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan dan Jawa Timur. Di Siak, program tersebut mulai membuahkan hasil. Suryani dan Soleha, peserta yang mendapat pelatihan pada 2019 lalu di Kecamatan Tualang saat ini berhasil memproduksi bubuk jahe merah kemasan dan dodol jambu biji merah. Dua produk itu bahkan telah dipasarkan di Kota Pekanbaru dan kini berencana merambah ke pasar ritel. Suryani dan kelompok wanita di Tualang tersebut berhasil mengantongi pemasukan hingga Rp6 juta setiap bulan dari produksi ratusan bungkus jahe merah. Sementara Soleha, bisa menambah penghasilan anggotanya sekitar Rp 500rb/org/bulan. Kedua produk yang dibanderol seharga Rp10 ribu itu bahkan menjadi salah satu oleh-oleh khas Riau. (rilis) |
||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |