Home / Pekanbaru | ||||||
Ratusan Driver GoJek Pekanbaru Protes Sistem Pembagian Order Selasa, 11/02/2020 | 18:08 | ||||||
Driver demo di kantor GoJek. PEKANBARU - Kecewa dengan sistem GoJek terkait masalah pembagian order yang saat ini dianggap sangat memberatkan sepihak, ratusan mitra driver menggeruduk kantor GoJek Pekanbaru di Jalan Sudirman, depan DPRD Riau, Selasa (11/2/2020). "Selama ini sistem pembagian order dibuat per 60 menit masing-masing driver, dan ini menyulitkan kita untuk mengejar tutup poin," kata koordinator aksi di Kantor GoJek Pekanbaru. Sementara, untuk GoRide, kata dia harus mendapatkan 20 order untuk tutup poin (Tupo) sehari. Kalau pembagian order per 1 jam, para driver tidak bisa lagi tutup poin. Selain itu, dia meminta pihak GoJek Pekanbaru tidak lagi membuka maupun menerima pendaftaran mitra driver baru. "Tujuannya memantau dan mencegah adanya orderan fiktif yang jelas sangat merugikan mitra driver," tegasnya. Disebutkan salah seorang driver, adapun yang dikeluhkan oleh mereka, yaitu tentang penerapan sistem yang membuat orderan bagi para driver merata. Yang mengakibatkan setiap driver hanya bisa menerima satu orderan per satu jamnya. Menurut dia, selama ini, para driver sudah mencoba untuk berangkat lebih awal. Terutama saat jam berangkat sekolah dan kerja supaya dapat orderan banyak, sehingga sorenya sudah bisa Tupo dan istirahat. Sementara itu, jika driver sudah Tupo maka ia tidak bisa lagi mendapat orderan karena orderan akan dialihkan kepada driver yang belum dapat. "Karena, tidak sedikit driver yang menggantungkan secara penuh hidupnya dari penghasilan sebagai mitra GoJek. Mulai dari kebutuhan atau nafkah keluarga, biaya sekolah anak, kredit motor, rumah dan bentuk kebutuhan lainnya," terangnya. Selain meminta sistem orderan diperbaiki, para driver juga menuntut manajemen untuk menghapus opsi 'driver membatalkan orderan'. Karena ini sering merugikan GoJek, apalagi jika ada orderan fiktif. Dalam aksi damai ini, akhirnya lima orang perwakilan driver diberikan kesempatan untuk melakukan audiensi dengan manajemen. Namun menurut informasi, pihak manajemen tidak bisa memberikan kepastian terhadap tuntutan kebanyakan driver ini. Alasannya, manajemen tidak bisa membuat keputusan sehingga tuntutan harus diproses dulu oleh manajemen di pusat. Hanya tuntutan untuk menutup pendaftaran saja yang bisa direalisasikan oleh Gojek. Lalu masa membubarkan diri. Penulis : Helmi Editor : Yusni Fatimah |
||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |