Home / Politik | ||||||
Menarik, Bupati dan Wakil Bupati Bakal Bertarung Rebut "Kuansing 1" dengan Gandeng Mantan Lawan Kamis, 30/01/2020 | 07:38 | ||||||
Ilustrasi KUANTAN SINGINGI - Bupati dan Wakil Bupati sama-sama memperebutkan kursi "Kuansing 1", Pilkada di Kabupaten Kuansing boleh jadi bakal lebih panas dibanding daerah lainya di Riau. Saat ini Bupati Kuansing (petahana) Mursini, telah menunjukkan gestur politik menggandeng lawannya pada pilkada 2015, Indra Putra. Sementara itu Wakil Bupati, Halim, juga melakukan hal serupa, merangkul Komperensi sebagai tandem. Komperensi sendiri merupakan pasangan Indra Putra saat bertarung dalam gelaran pilkada Kuansing tahun 2015. Pertarungan akan semakin menarik, dengan munculnya nama Andi Putra yang juga digadang-gadang bakal maju dalam pilkada. Diketahui Andi Putra adalah anak dari Sukarmis yang merupakan mantan Bupati Kuasing dua periode. Sukarmis ssampai saat ini masih memiliki pengaruh cukup kuat di Kabupaten Kuasing. Pengamat politik dari Universitas Riau, Mexaxai Indra, mengungkapkan berpisahnya Bupati dan Wakil Bupati dalam pilkada bukan hal aneh. Hanya saja keputusan menggandeng mantan lawan merupakan hal menarik. ”Pilkada Kuasing menarik. Tapi ini juga akan sangat ditentukan sejauh mana tingkat kepuasan publik kepada Mursini dan Halim selama menjadi Bupati dan Wakil Bupati. Apakah nanti faktor disharmoni menjadi penentu pilihan publik terhadap keduanya," sebutnya, Rabu (29/1/2020) dikutip dari potretnews. Sebagai informasi selama menjadi pimpinan Kabupaten Kuansing periode 2016-2020, duet Mursini dan Halim mempertontonkan riak-riak. Pada tahun 2018 Halim pernah mendesak Mursini untuk memecatnya, jika sang Bupati tidak berkenan berembuk dengannya untuk membahas kebijakan. Namun, kata Mexaxai, faktor diharmonis antarkeduanya bukan berarti menjamin kemenangan bagi Andi Putra (Putra Bupati dua periode Sukarmis). Terlebih majunya Andi Putra dalam gelaran pilkada 2020 kental akan unsur dinasti politik. ”Dalam konteks Riau kepala daerah atau mantan kepala daerah yang masih mengusulkan orang-orang terdekat, cendrung tak mendapat tempat di Riau,” imbuhnya. Selain diwarnai pertarungan antarfigur, Pilkada Kuansing juga menjadi ajang persaingan antar partai politik. Dalam hal ini Partai Golkar menjadi partai yang paling berhasrat merebut kursi ”Kuansing 1”. Apalagi Golkar pada pemilu 2019 berhasil memiliki 6 dari 35 kursi DPRD Kuansing. Golkar pun telah lama identik dengan partai penguasa di Kuansing, hingga akhirnya Mursini dari PPP muncul sebagai pemenang pada Pilkada 2015. (*)
|
||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |