Home / Traveling | |||||||||
Bikin Kagum, Mewahnya Koleksi Barang-barang Milik Sultan Siak Rabu, 22/01/2020 | 15:48 | |||||||||
Istana Siak SIAK - Istana Siak Sri Indrapura berisi barang-barang mewah koleksi Sultan Siak. Penampakannya yang 'wah' sungguh bikin kagum dan geleng-geleng kepala. Istana Siak atau Istana Matahari Timur berdiri megah dan tidak jauh dari sungai Siak yang membelah Bumi Lancang Kuning. Istana ini dibangun pada tahun 1889 dan secara resmi digunakan oleh Sultan Siak - Sultan Syarif Hasyim pada tahun 1893. Desain bangunan istana dua lantai ini campuran dari budaya Melayu, Arab dan Eropa. Walau tidak seluas istana di Jawa, istana Siak tetap cantik dan megah ketika diterpa oleh sinar matahari. Kompleks istana ini memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi yang terdiri dari 4 istana yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Istana Siak sendiri memiliki luas 1.000 meter persegi. Bangunannya terdiri dari dua lantai. Lantai bawah dibagi menjadi enam ruangan: ruangan sidang, Ruang tunggu para tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, satu ruangan di samping kanan adalah ruang sidang kerajaan, juga digunakan untuk ruang pesta. Sementara di atap istana terdapat dekorasi enam patung burung elang terbuat dari perunggu sebagai lambang keberanian Istana. Sementara pada halaman istana masih dapat dilihat delapan meriam menyebar ke berbagai sisi-sisi halaman istana. Terdapat beragam benda berharga milik Sultan Siak yang dipajang di dalam istana ini. Memasuki sisi bagian dalam istana seperti memasuki ruang istana raja-raja di Eropa. Lampu gantung kristal yang antik, nuansa keemasan yang hampir memenuhi ruangan, warna emas merupakan warna para raja dijaman dahulu serta salahsatu warna favorit bangsa Melayu hingga kini. Karena dianggap mendatangkan keagungan serta kemashyuran. Selain itu, warna hijau juga mendominasi beberapa dekorasi ruang istana, dipercaya bahwa warna hijau merupakan warna favorit baginda Rasullah, Nabi Muhammad SAW. Sultan Siak dan masyarakat Siak sangat taat beribadah dan Islam sudah menjadi agama kerajaan sejak abad ke-16. Dan Riau merupakan kerajaan Melayu Islam terbesar di Sumatera pada jamannya. Dikutip dari detik, bangunan Istana Asseraiyah Al Hasyimiah (Istana Siak) terdiri dari dua lantai, pada lantai dasar terdapat 5 ruangan besar utama yang digunakan untuk: Ruangan Depan Istana, merupakan ruang tunggu para tamu, di dalamnya terdapat dua bagian ruang, untuk para tamu terhormat disebut ruangan Kursi Gading, berkain gorden warna hijau lumut khusus untuk tamu kaum laki-laki, dan satu ruang terhormat berikutnya untuk kaum perempuan. Ruangan di sisi kanan, adalah ruang sidang kerajaan dan sekaligus digunakan sebagai ruang pesta. Ruangan di sisi kiri, adalah upacara adat kerajaan Melayu dipergunakan untuk pelantikan, perwakilan, upacara menjunjung Duli dan upacara hari-hari besar keagamaan. Ruangan belakang, adalah sebuah ruang keperluan persiapan perjamuan makan untuk santapan para tamu dan raja-raja serta pembesar kerajaan. Pada ruangan ini terdapat tangga besi spiral yang indah buatan Jerman berfungsi tangga naik ke lantai atas. Pada ruang belakang ini terdapat pelataran (koridor) sepanjang 500 m berbentuk huruf T, dipergunakan untuk jamuan makan bagi rakyat umum. Lantai atas, terdapat 4 ruangan berbentuk kamar atau bilik dan 2 ruangan berbentuk aula selasar yang dipergunakan untuk tempat istirahat para tamu, serta bagian depan terdapat pelantaran atau tempat peranginan yang menghadap ke taman bunga Panca Wisada dan Sungai Siak. Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura saat ini dijadikan tempat penyimpanan benda-benda koleksi kerajaan antara lain: Mahkota Kerajaan Siak, Mahkota Kerajaan dibuat semasa pemerintahan Sultan Siak X, Assyaidis Syarif Kasim Syaifuddin (Syarif Kasim I). Mahkota ini berlapis emas dan bertaburkan permata, sedangkan yang asli terdapat di Museum Nasional Gajah Jakarta. Singgasana Kerajaan Siak, Kursi keemasan yang penuh dengan ukiran yang indah dari bahan kuningan berbalut emas (yang pernah hilang dan dikonservasi kembali oleh Museum Nasional Gajah Jakarta). Senjata dan Benda-benda Kerajaan, antara lain tombak, keris, meriam, serta alat nobat, cermin mustika, kursi-kursi, lampu-lampu Kristal yang beratnya 1 ton, barang-barang keramik dari Cina dan Eropa, diorama , patung perunggu Ratu Belanda Wilhemina dan patung pualam Sultan bermata berlian, benda-benda upacara lain , serta piring-piring, cangkir, gelas, sendok yang bermerek lambang kerajaan. Komet, benda sejenis gramafon raksasa terbuat dari tembaga dengan piring garis tengah 1 meter dari bahan kuningan (pelat kuningan) dapat mengeluarkan bunyi-bunyian musik klasik karya Beethoven dan Mozart, buatan Jerman. Konon barang ini hanya ada 2 di dunia yaitu di Jerman sebagai pembuat dan di Istana Siak. Cermin Ratu Agung, adalah sebuah cermin yang menjadi milik para permaisuri Sultan yang dapat membuat wajah semakin cerah dan awet muda bila sering bercermin disana. Sejarah juga mencatat bahwa Sultan Siak - Sultan Syarif Kasim II menyatakan bergabung dengan NKRI pada tanggal 28 November 1945 dan Kesultanan Siak merupakan bagian dari Bangsa Indonesia serta menyumbangkan uang sejumlah 13 juta gulden atau setara Rp 1 triliun saat ini kepada pemerintah Republik Indonesia. Sumbangan tersebut diberikan sang Sultan kepada Bung Karno sebagai simbol dukungan rakyat Siak kepada NKRI. Kini beliau yang wafat pada tahun 1968 telah menjadi Pahlawan Nasional Republik Indonesia pada tahun 1998. Nama sang Sultan yang dermawan tersebut diabadikan menjadi nama bandara Internasional Pekanbaru, nama jembatan utama serta nama jalan raya di kota Pekanbaru, Riau. (*) |
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |