Home / Meranti | ||||||
Karhutla Hampir Mendekati Kawasan Hutan Lindung Tasik Penyagun Jumat, 10/01/2020 | 10:23 | ||||||
Terlihat petugas sedang melakukan pendinginan di lokasi Karhutla di Desa Penyagun dan tampak juga kebakaran yang meluas dan melahap hampir mengarah ke kawasan hutan lindung Tasik Penyagun. SELATPANJANG - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Kecamatan Rangsang, Kamis (9/1/2020) tepatnya di Desa Penyagun dan Desa Gemala Sari yang mendekati permukiman warga sudah berhasil dipadamkan. Namun saat ini api terus menjalar dan melahap luas hutan yang merupakan vegatasi semak belukar. Dari pantauan kamera drone milik BPBD, terlihat asap mengepul tebal dan membumbung ke udara. Dari kejauhan kebakaran juga tampak hampir mendekati kawasan Hutan Lindung Tasik Penyagun. "Kebakaran itu tepatnya di perbatasan Desa Penyagun-Gemala Sari. Belum diketahui luas kebakarannya, api pun belum padam dan masih berjalan, namun di Penyagun yang mengarah ke pemukiman warga sudah bisa diatasi," kata Kasi Karhutla dan Kecelakaan, BPBD Kepulauan Meranti, Ekaliptus, Jumat (10/1/2020) pagi. Dikatakan, Karhutla itu diinformasikan oleh warga setempat, oleh BPBD info tersebut diteruskan ke perusahaan SRL guna dilakukan pengecekan. "Info itu dari masyarakat, kita juga sudah berkoordinasi dengan SRL, dan ketika dilakukan ground cek ternyata benar telah terjadi kebakaran," ujarnya. Saat ini, BPBD telah menurunkan anggota ke lokasi kebakaran untuk melakukan survei. "Kita sudah di lapangan dan melakukan survey terhadap berapa kebutuhan peralatan yang dibutuhkan. Nanti diinfokan lagi. Saat ini kami sedang menyusun strategi antara BPBD, MPA, pihak desa, perusahaan, TNI dan kepolisian," kata Ekaliptus. Sebelumnya Kepolisian Resort (Polres) Kepulauan Meranti melaksanakan simulasi pencegahan dan penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) menuju Kepulauan Meranti bebas asap 2020. Dikatakan, sejak Januari sampai Desember 2019 wilayah hutan di Kabupaten Kepulauan Meranti ini yang mengalami kebakaran sebanyak 569 hektar dengan titik kebakaran sebanyak 60. "Harapan kita mudah-mudahan di tahun 2020 bukan hanya 569 hektar, tapi 5 hektar pun harus bisa diantisipasi jangan sampai ada kebakaran, untuk itu mari kita sama-sama melakukan upaya-upaya preventif dari awal sehingga kejadian-kejadian kebakaran tidak terjadi lagi," ujarnya. Penulis : Ali Imroen Editor : Yusni Fatimah |
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |