Home / Indragiri Hilir | |||||||||
Inhil Mulai Terpantau Titik Panas, Masyarakat dan Pemerintah harus Waspada Karhutla Selasa, 07/01/2020 | 14:45 | |||||||||
Karhutla di Inhil tahun 2019 lalu. INHIL - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi di tahun 2020 ini musim kemarau lebih panjang dan lebih panas dibanding yang terjadi 2019 lalu. Oleh karenanya, semua daerah di Riau termasuk Inhil harus tetap waspada terhadap ancaman musim kemarau. Analis BMKG Stasiun Pekanbaru Yasir Prayuna mengatakan, saat ini sebagian wilayah Riau tengah memasuki peralihan musim dari hujan ke kemarau fase pertama 2020. Terutama bagian utara, kata Yasir, telah memasuki musim kemarau. Sejak awal Januari ini, sejumlah kabupaten kota seperti Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir, hingga Indragiri Hilir terpantau titik-titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Riau akan sepenuhnya memasuki musim kemarau pada pertengahan Januari dan berlangsung hingga Februari 2020 mendatang. Dari BMKG sendiri menyatakan waspada karena dalam beberapa pekan ke depan akan segera memasuki musim kemarau. Walaupun kemarau periode pertama ini tidak terlalu panjang tapi harus waspada karena Riau cukup rentan potensi meluasnya kebakaran itu. Menyikapi hal itu, Kapolres Inhil AKBP Indra Duaman Siahaan, SIK mengingatkan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap dampak terjadinya musim kemarau nanti. Ia menyampaikan, kerja sama intansi terkait sangat dibutuhkan dalam penanggulangan bencana, baik yang terjadi karena alam maupun bencana akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. "Sebelum terjadi, kita harus mengecek kesiapsiagaan baik personel, materil atau kebutuhan yang kita perlukan apa bila ada bencana yang terjadi di Kabupaten Inhil," ujar Indra, saat menghadiri acara Rapat Perkembangan Bencana Alam yang dilaksanakan Ruang Tribrata Polres Indragiri Hilir, Selasa (7/1/2020). Senada dengan itu, Dandim 0314/Inhil Letkol Inf Imir Faishal pun berharap semua intansi bisa mempersiapkan diri. Karena menurut Imir, bencana alam ini bukan hanya tugas satu intansi saja melainkan tugas semua. "Tidak ada ego sektoral antar intansi. Kita harus saling komunikasi yang baik agar apabila ada terjadi kejadian baik kebakaran hutan dan lahan atau terjadi bencana alam lainya, kita bisa tanggap," pungkas Imir. Penulis: Yendra Editor : Yusni Fatimah |
|||||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |