Home / Dumai | ||||||
Rapat Persiapan, 2020 RoRo Dumai-Melaka Beroperasi Kamis, 14/11/2019 | 17:15 | ||||||
Foto bersama usai pembukaan Rapat Persiapan Pengoperasian Kapal Ro-Ro Dumai - Melaka di meeting room hotel The Zuri Dumai. DUMAI - Komitmen untuk mewujudkan konektivitas antar negara, khususnya di Asia Tenggara, Indonesia terus melakukan persiapan untuk pengoperasian kapal Roll On-Roll Off (RoRo) rute Dumai-Melaka. Sebagai bentuk nyata dalam memperkuat komitmen tersebut, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menyelenggarakan pertemuan "The 1st Sub-Committee of Ro-Ro Dumai-Malaka Task Force Meeting di Hotel The Zuri Dumai, Kamis (14/11/2019). Pertemuan itu dihadiri Walikota Dumai Drs H Zulkifli AS MSi, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt Wisnu Handoko selaku Delegasi dari Indonesia, Delegasi Malaysia dipimpin Timbalan Setiausaha Bahagian Maritim, Siva Sangar Krishnan. Walikota Dumai Drs H Zulkifli AS MSi mengatakan, pengoperasian RoRo Dumai - Malaka akan memberikan dampak pada perkembangan Kota Dumai. Khususnya bidang ekonomi sebagai dampak semakin lancarnya angkutan penumpang maupun barang antar tiga negara melalui Kota Dumai. Pemerintah Kota Dumai memberikan dukungan penuh pengoperasian Ro-Ro Dumai - Melaka. Selain sudah menjadi program bersama antar 3 negara dan direncanakan sejak lama, pengoperasian tersebut memberi dampak positif bagi Kota Dumai khususnya untuk meningkatkan perekonomian. "Sisi positifnya, selain semakin terbuka arus barang diharapkan meningkatkan ekonomi dan kunjungan pariwisata. Dengan berbagai terobosan nantinya kita harapkan wistawan tidak hanya menjadikan Kota Dumai sebagai tempat singgah semata. Kita akan dorong produk - produk yang bisa dikembangkan memenuhi kebutuhan sejumlah negara tetangga," harapnya. Sementara Capt Wisnu mengatakan kedua negara yakni Indonesia dan Malaysia sangat menyadari pentingnya konektivitas yang terintegrasi secara baik dan memandang perlunya kerja sama secara sinergi dalam membangun. Tidak hanya dalam Masyarakat ASEAN atau kerangka kerja BIMP EAGA dan IMT GT tetapi juga, kerja sama bilateral kedua negara sebagai bagian dari dunia global. “Pertemuan The 1st Sub-Committee of Ro-Ro Dumai - Malaka Task Force Meeting ini, merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya pada 4 April 2019 di Putrajaya, Malaysia," kata Wisnu. "Dimana pada pertemuan tersebut Indonesia dan Malaysia telah sepakat untuk membentuk Sub Komite membahas operasi transportasi laut dalam mendukung implementasi pengoperasian kapal Ferry Ro-Ro Dumai-Melaka serta menunjuk Divisi Maritim MOT, Malaysia sebagai Sekretariat Sub Komite dan untuk menyusun TOR serta memantau kemajuan pertemuan Sub Komite tersebut," terangnya. Menurutnya, dalam pertemuan kali ini pembahasan akan difokuskan pada masalah pengaturan dari sisi darat seperti masalah regulasi, spesifikasi dan jenis kendaraan, standar pengemudi, prosedur operasi, perizinan, pergerakan area kendaraan pribadi dan komersial serta penanganan pelayanan penumpang. "Rencananya kapal Ro-Ro Dumai – Malaka ini akan dilayani dari Pelabuhan Sri Junjungan Dumai menuju Pelabuhan Tanjung Bruas, Malaka, PP dan masing-masing pihak akan segera menyiapkan SOP," tambahnya. Dari sisi infrastruktur Pelabuhan Sri Junjungan saat ini sudah siap untuk melaksanakan pelayanan Kapal Ro-Ro Dumai - Malaka dan ke depan hanya perlu penambahan infrastruktur pendukung lainnya seperti perpanjangan dermaga dan penambahan mooring buoy. Menurut Capt Wisnu, hasil pembahasan the 1st sub-committee of Ro-Ro Dumai - Malaka Task Force Meeting ini sebagai bahan penyusunan naskah kesepakatan kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara pemerintah Indonesia dan Malaysia tentang Pelayaran Kapal Ro-Ro Dumai – Malaka. “Kami berharap MoU kedua belah pihak ini sudah dapat direlisasikan pada akhir tahun 2019. Sehingga operasional Ro-Ro Dumai – Malaka sudah dapat diimplementasikan di tahun 2020,” ujarnya. Senada dengan Capt Wisnu, Ketua Delegasi Malaysia, Siva Sangar Krishnan juga mengatakan saat ini kesiapan Pelabuhan Tanjung Bruas Melaka sudah mencapai 75 persen. (Adv) |
||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |