Home / Otonomi | |||||||||
BPBD Riau Apresiasi Bantuan dan Bimbingan Penanganan Karhutla dari BNPB Rabu, 13/11/2019 | 06:00 | |||||||||
Foto bersama usai bimbingan teknis dan pengenalan peralatan kebencanaan dari BNPB. PEKANBARU - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beri bantuan 10 unit Pompa Pemadam Kebakaran, sekaligus memberikan Bimbingan Teknis dan Pengenalan Peralatan Kebencanaan untuk Riau, Selasa (12/11/2019) malam di Hotel Arya Duta Pekanbaru. Kepala BNPB yang diwakili oleh Direktur Peralatan BNPB, Rustian dalam sambutannya menyampaikan untuk sama-sama diketahui, bahwa Indonesia dari Sabang sampai Merauke adalah daerah yang rawan bencana. Karena semua jenis bencana ada di Indonesia, makanya BNPB berstandar Internasional. "Seperti apa yang dikatakan kepala BNPB, dalam mengatasi suatu bencana itu, kita harus kenali dulu ancamannya dan siapkan strateginya. Untuk itulah pada saat ini kita akan mempersiapkan semua yang ikut dalam bimbingan teknis ini untuk menjadi seseorang yang paham serta ahli tentang pengoperasian dan pemeliharaan alat kebakaran hutan ini," katanya. Kalau menurut data dari BPBD Riau, untuk tahun sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) berasal dari utara dan sekarang berasal dari selatan. Dan hal ini selalu dipelajari terus, supaya ke depannya bisa melakukan strategi yang tepat sehingga tidak perlu lagi membutuhkan sumber daya yang besar lagi dalam penanganannya. Dia juga ungkap, Riau mendapat bantuan 10 unit pompa pemadam kebakaran yang didatangkan langsung dari Rusia. Tidak hanya berfungsi untuk memadamkan karhutla, tetapi juga bisa difungsikan untuk menyedot air disaat terjadi banjir. Jangkauan air pompa ini sendiri mencapai jarak 10 kilometer. Di kesempatan yang sama, Gubernur Riau yang diwakili oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Edwar Sanger mengapresiasi bantuan alat pompa pemadam kebakaran sebanyak 10 unit untuk Riau. "Memang status siaga darurat Karhutla sudah dicabut secara resmi oleh Gubernur Riau. Karena Alhamdulillah pada saat pencabutan status darurat yang dilakukan oleh Gubernur Riau situasi cuaca udara Riau sudah membaik," jelasnya. Untuk pencabutan status siaga darurat ini, memang Riau yang pertama. Jambi memperpanjang status siaga darurat Karhutla sampai dengan tanggal 10 November kemarin dan Sumsel malahan memperpanjang status siaga daruratnya sampai akhir bulan ini, yaitu 30 November. "Selama karhutla Riau,.mulai dari Pemerintah Provinsi Riau dan seluruh stakeholder, semuanya telah melakukan semua upaya dalam melakukan pencegahan karhutla, sampai dengan melakukan Salat Istisqa,"tutupnya. Penulis: Rivo Wijaya Editor: Yusni Fatimah |
|||||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |