Home / Otonomi | |||||||||
Kuota Internet Dianggarkan Rp4 M karena Diduga Dipakai Nonton YouTube dan Film Korea, Kata Wagubri... Jumat, 08/11/2019 | 19:53 | |||||||||
Wagubri Edy Natar. PEKANBARU - Untuk tahun 2020, anggaran pemakaian bandwith jaringan internet Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau diusulkan naik dari Rp 1,2 miliar menjadi Rp 4 miliar. Kenaikan anggaran itu diduga karena digunakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tenaga Harian Lepas (THL) Pemprov Riau untuk membuka media sosial (medsos) Youtube dan Film Korea saat jam kerja kantor. Hal itu seperti diungkap Kepala Diskominfotik Riau, Yogi Getri mengenai anggaran tersebut. Katanya di goriaucom, bandwidth internet yang ada belum bisa mencukupi kebutuhan internet Pemprov Riau. "Kalau digunakan untuk aplikasi yang dibuat Diskominfotik untuk pelaporan dalam e-goverment cukup. Karena seberapa pun dikasih bandwidth internet tak akan cukup. Karena kalau kita buka internet itu, semua (Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL), red), nonton film Korea dan YouTube," kata Yogi, Kamis (5/11/2019). Dikatakan Yogi, pihaknya pernah menutup akses internet untuk membuka YouTube dan film Korea. Namun, dikritik sejumlah pegawai Pemprov Riau. Alasannya mereka tidak bisa belajar melalui aplikasi YouTube. "Kalau hanya digunakan untuk aplikasi yang disediakan Diskominfotik untuk Pemprov Riau sudah mencukupi. Tapi, kalau buat nonton film sebesar apapun bandwidth internet yang kita sediakan tidak akan pernah cukup," ujar Yogi. Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengaku baru mendengar kabar tersebut. "Nonton film Korea? Saya belum dengar itu, coba cari informasi. Yang jelas kita sejak awal masuk (jadi wagub) sudah melakukan penghematan energi, bahkan kita dapat penghargaan dari pusat karena ini," ujar Edy seperti dikutip Suaracom, Jumat (8/11/2019). Edy menjelaskan, jika memang ada ASN maupun THL terbukti menonton film Korea dan Youtube, dipastikan bakal diberi sanksi tegas. Edy mengemukakan disiplin pegawai menjadi prioritas di provinsi tersebut. "Kita kan sudah menerapkan penghematan energi harusnya itu sudah mereka pahami," tambahnya. (*) |
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |